Universitas Esa Unggul Rangkul Mahasiswa Terapkan Kebijakan Merdeka Belajar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Esa Unggul (UEU) menyelenggarakan seminar nasional penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bertajuk Strategi Implementasi Penerapan Kebijakan MBKM pada PTS Universitas Esa Unggul.
Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai Program Penelitian Kebijakan MB-KM dan PKM Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta 2021 dari Diktiristek Kemendikbudristek.
Wakil Rektor Bidang II, Universitas Esa Unggul M. F. Arrozi Adhikara mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan LPPM UEU mengenai implementasi MBKM di UEU diketahui hampir semua dosen telah mengetahui kebijakan MBKM.
“Lebih dari 43, 4% telah mengetahui secara menyeluruh, dan 40,9% mengetahui sebagian besar isi program MBKM. Hanya 15,1% yang baru mengetahui sedikit mengenai program MBKM dan 0,6% belum mengetahui,” kata M. F. Arrozi Adhikara dalam keterangan pers, Selasa (28/12/2021).
Kepala LPPM Universitas Esa Unggul Erry Yudhya Mulyani memaparkan, selain menyelenggarakan seminar nasional, sebelumnya LPPM juga telah menyelenggarakan dua seminar berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan pendanaan dari Ditjen Diktiristek.
“Dua seminar sebelumnya kami selenggarakan secara online di tingkat fakultas. Seminar pertama bertema Pemanfaatan IT dalam Edukasi Smart Parenting di Era Digital yang diselenggarakan pada Selasa, 21 Desember. Berikutnya seminar Early Screening Anak Dalam Mencegah Stunting pada Kamis, 23 Desember lalu. Kegiatan seminar kami tutup dengan penyelenggaraan seminar nasional ditingkat universitas ini,” paparnya.
Menurut Erry, UEU mendapatkan bantuan dana dari Ditjen Diktiristek untuk empat proposal yang meliputi satu proposal penelitian dan tiga proposal pengabdian masyarakat. Semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan dilaporkan kepada Ditjen Diktiristek dan masyarakat dalam bentuk luaran paper, video kegiatan, Hak Atas Kekayaaan Intelektual (HAKI), dan hasil diseminasi.
“Semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat telah kami laksanakan dan dapat kami pertanggungjawabkan. Diharapkan kegiatan ini dapat semakin memacu para dosen UEU dalam pelaksanaan Tridharma berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.
Erry mengungkapkan, sejalan dengan kebijakan MBKM, LPPM dan seluruh fakultas di Universitas Esa Unggul melibatkan mahasiswa dalam setiap kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Hal ini merupakan salah satu strategi kami dalam mengimplementasikan program MBKM,” katanya.
Dekan FKIP Universitas Esa Unggul Harlinda Syofyan mengatakan, dalam penerapan MBKM, FKIP selain aktif dalam pengajuan proposal hibah eksternal di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen FKIP juga ikut aktif dalam program pendanaan hibah internal.
“Kegiatan MBKM sinergi program pengabdian masyarakat kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa FKIP telah kami lakukan berupa program pertukaran pelajar, magang, asistensi mengajar di satuan pendidikan, studi independent, penelitian riset atau riset keilmuan, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, dan membangun desa,” ungkapnya.
Kepala Pusat Penelitian DPPM Universitas Islam Indonesia, Noor Fitri saat menjadi pembicara dalam seminar nasional ini mengungkapkan bahwa, strategi implementasi penerapan kebijakan MBKM pada Prodi Kimia UII di antaranya dengan aktif mengikuti berbagai hibah baik internal maupun eksternal. Prodi ini juga menerapkan konsep Outcome Based Education (OBE) dalam kegiatan perkuliahan yang mengacu pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
“Kami berusaha mengadaptasi kurikulum yang diupayakan agar sesuai dengan kurikulum MBKM. Selain itu juga kami berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kemitraan dengan instansi atau institusi atau Lembaga di luar kampus yang setara,” jelasnya.
Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai Program Penelitian Kebijakan MB-KM dan PKM Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta 2021 dari Diktiristek Kemendikbudristek.
Wakil Rektor Bidang II, Universitas Esa Unggul M. F. Arrozi Adhikara mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan LPPM UEU mengenai implementasi MBKM di UEU diketahui hampir semua dosen telah mengetahui kebijakan MBKM.
“Lebih dari 43, 4% telah mengetahui secara menyeluruh, dan 40,9% mengetahui sebagian besar isi program MBKM. Hanya 15,1% yang baru mengetahui sedikit mengenai program MBKM dan 0,6% belum mengetahui,” kata M. F. Arrozi Adhikara dalam keterangan pers, Selasa (28/12/2021).
Kepala LPPM Universitas Esa Unggul Erry Yudhya Mulyani memaparkan, selain menyelenggarakan seminar nasional, sebelumnya LPPM juga telah menyelenggarakan dua seminar berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan pendanaan dari Ditjen Diktiristek.
“Dua seminar sebelumnya kami selenggarakan secara online di tingkat fakultas. Seminar pertama bertema Pemanfaatan IT dalam Edukasi Smart Parenting di Era Digital yang diselenggarakan pada Selasa, 21 Desember. Berikutnya seminar Early Screening Anak Dalam Mencegah Stunting pada Kamis, 23 Desember lalu. Kegiatan seminar kami tutup dengan penyelenggaraan seminar nasional ditingkat universitas ini,” paparnya.
Menurut Erry, UEU mendapatkan bantuan dana dari Ditjen Diktiristek untuk empat proposal yang meliputi satu proposal penelitian dan tiga proposal pengabdian masyarakat. Semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan dilaporkan kepada Ditjen Diktiristek dan masyarakat dalam bentuk luaran paper, video kegiatan, Hak Atas Kekayaaan Intelektual (HAKI), dan hasil diseminasi.
“Semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat telah kami laksanakan dan dapat kami pertanggungjawabkan. Diharapkan kegiatan ini dapat semakin memacu para dosen UEU dalam pelaksanaan Tridharma berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.
Erry mengungkapkan, sejalan dengan kebijakan MBKM, LPPM dan seluruh fakultas di Universitas Esa Unggul melibatkan mahasiswa dalam setiap kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Hal ini merupakan salah satu strategi kami dalam mengimplementasikan program MBKM,” katanya.
Dekan FKIP Universitas Esa Unggul Harlinda Syofyan mengatakan, dalam penerapan MBKM, FKIP selain aktif dalam pengajuan proposal hibah eksternal di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen FKIP juga ikut aktif dalam program pendanaan hibah internal.
“Kegiatan MBKM sinergi program pengabdian masyarakat kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa FKIP telah kami lakukan berupa program pertukaran pelajar, magang, asistensi mengajar di satuan pendidikan, studi independent, penelitian riset atau riset keilmuan, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, dan membangun desa,” ungkapnya.
Kepala Pusat Penelitian DPPM Universitas Islam Indonesia, Noor Fitri saat menjadi pembicara dalam seminar nasional ini mengungkapkan bahwa, strategi implementasi penerapan kebijakan MBKM pada Prodi Kimia UII di antaranya dengan aktif mengikuti berbagai hibah baik internal maupun eksternal. Prodi ini juga menerapkan konsep Outcome Based Education (OBE) dalam kegiatan perkuliahan yang mengacu pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).
“Kami berusaha mengadaptasi kurikulum yang diupayakan agar sesuai dengan kurikulum MBKM. Selain itu juga kami berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kemitraan dengan instansi atau institusi atau Lembaga di luar kampus yang setara,” jelasnya.
(mpw)