Ditjen Diktiristek Buka Penerimaan Proposal Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2022
loading...
A
A
A
Nizam pun berharap mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dapat diberikan hak berupa satuan kredit semester (SKS). Hal ini lantaran kompetensi yang mahasiswa dapatkan selama menjadi asisten dosen dalam penelitian sangat besar dibandingkan dengan yang mereka dapatkan di dalam kelas.
Selanjutnya, dalam hal hilirisasi produk penelitian, Nizam menekankan pentingnya melibatkan mitra industri sedini mungkin agar agenda riset di perguruan tinggi relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Melalui platform Kedaireka, ia berharap mampu menjadi solusi sehingga dapat meningkatkan relevansi dari penelitian baik dalam hal dana dan kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat Teuku Faisal Fathani menyampaikan transformasi dana pemerintah dalam penelitian dilakukan agar dapat mendukung kebijakan Kampus Merdeka dan mencapai 8 indikator kinerja utama (IKU) khususnya IKU ke-5 yaitu hasil kerja dosen dapat digunakan masyarakat atau mendapat rekognisi internasional.
"Jadi, harapan utama dari kegiatan kita hari ini adalah agar penelitian dan pengabdian masyarakat itu dapat dimanfaatkan. Di samping itu juga melibatkan mahasiswa baik dari jenjang S-1, S-2, dan S-3,” jelasnya.
Dalam penerimaan proposal penelitian, ada lima bidang utama yang difokuskan, yakni Green Economy, Blue Economy, Digital Economy, Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan. Sedangkan untuk kegiatan pengabdian masyarakat, akan difokuskan terkait teknologi tepat guna dan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Linimasa untuk program penelitian dan pengabdian masyarakat dimulai dari pengunggahan proposal pada 25 Januari-10 Februari 2022. Proses seleksi sampai dengan akhir Februari, dan diharapkan sekitar awal Maret dapat dilanjutkan pengumuman proposal yang didanai beserta dengan kontraknya. Pelaksanaan kegiatan nantinya akan dilakukan pada Maret hingga Desember, dan terdapat laporan akhir pada bulan Desember.
Terdapat dua seleksi proposal yaitu seleksi administrasi dan substansi. Selanjutnya, akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penelitian multi tahun (lanjutan) secara ketat dengan memvalidasi kuota dan rekam jejak sehingga dapat dipilih penelitian mana yang dapat berlanjut dan besaran dana yang akan dikelola.
Selanjutnya, dalam hal hilirisasi produk penelitian, Nizam menekankan pentingnya melibatkan mitra industri sedini mungkin agar agenda riset di perguruan tinggi relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Melalui platform Kedaireka, ia berharap mampu menjadi solusi sehingga dapat meningkatkan relevansi dari penelitian baik dalam hal dana dan kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat Teuku Faisal Fathani menyampaikan transformasi dana pemerintah dalam penelitian dilakukan agar dapat mendukung kebijakan Kampus Merdeka dan mencapai 8 indikator kinerja utama (IKU) khususnya IKU ke-5 yaitu hasil kerja dosen dapat digunakan masyarakat atau mendapat rekognisi internasional.
"Jadi, harapan utama dari kegiatan kita hari ini adalah agar penelitian dan pengabdian masyarakat itu dapat dimanfaatkan. Di samping itu juga melibatkan mahasiswa baik dari jenjang S-1, S-2, dan S-3,” jelasnya.
Dalam penerimaan proposal penelitian, ada lima bidang utama yang difokuskan, yakni Green Economy, Blue Economy, Digital Economy, Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan. Sedangkan untuk kegiatan pengabdian masyarakat, akan difokuskan terkait teknologi tepat guna dan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).
Linimasa untuk program penelitian dan pengabdian masyarakat dimulai dari pengunggahan proposal pada 25 Januari-10 Februari 2022. Proses seleksi sampai dengan akhir Februari, dan diharapkan sekitar awal Maret dapat dilanjutkan pengumuman proposal yang didanai beserta dengan kontraknya. Pelaksanaan kegiatan nantinya akan dilakukan pada Maret hingga Desember, dan terdapat laporan akhir pada bulan Desember.
Terdapat dua seleksi proposal yaitu seleksi administrasi dan substansi. Selanjutnya, akan dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penelitian multi tahun (lanjutan) secara ketat dengan memvalidasi kuota dan rekam jejak sehingga dapat dipilih penelitian mana yang dapat berlanjut dan besaran dana yang akan dikelola.
(zik)