Bagaimana Seharusnya Pendidikan Politik untuk Generasi Muda?

Selasa, 08 Februari 2022 - 09:49 WIB
loading...
A A A
Yang pasti, generasi Z sudah terpapar dengan akses teknologi internet sejak kecil. Preferensi mereka tentang banyak hal jelas berbeda dari generasi-generasi pendahulunya. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah generasi Z di Indonesia saat ini adalah 74,93 juta jiwa. Angka tersebut berarti sama dengan 27,94%. Jumlah ini akan memberi kontribusi penting jika diberdayakan dengan optimal melalui pendidikan politik yang sesuai.

Melihat Persepsi Generasi Muda Terhadap Politik di Era Digital
Bagaimana pendapat Anda saat ini tentang urgensi pendidikan politik? Bukan hanya berlaku untuk situasi hari ini, tapi para filsuf zaman dulu pun sudah memiliki pemikiran tentang politik. Pemikiran tokoh-tokoh populer itulah yang kemudian mempengaruhi persepsi masyarakat tentang politik.

Kenyataannya, persepsi tentang politik sejak dulu masih diwarnai beberapa kontradiksi. Misalnya seperti salah satu pemikiran filsuf Plato (427-348 SM) tentang politik yang satu ini. “Salah satu hukuman menolak berpartisipasi dalam politik adalah akhirnya diperintah oleh orang yang tidak kompeten.”

Kolumnis Amerika, Cal Thomas juga memberi pandangan lain tentang aktivitas berpolitik. “Salah satu alasan orang membenci politik adalah bukan kebenaran menjadi tujuan politisi, tapi pemilihan dan kekuasaan.”

Lalu bagaimana sudut pandang generasi Z? Bukan hanya di Indonesia, di banyak negara sebenarnya juga menghadapi tantangan. Seperti penelitian dari European Commission (2013) ditemukan bahwa pandangan generasi Z tentang bilik suara pemilu hanyalah satu dari berbagai kanal partisipasi.

Di sisi lain, keterhubungan secara digital sudah banyak membentuk persepsi generasi Z Inggris. Perasaan keterlibatan sebagai bagian dari masyarakat global membuat mereka peduli dengan isu internasional, khususnya yang berpengaruh secara regional, misalnya terorisme dan krisis di Eropa.

Masalah bangsa bisa saja berbeda, tapi ada satu yang menjadi poin penting ketika membahas generasi Z dan politik. Hal ini adalah konektivitas digital yang juga sangat erat dengan keberlangsungan hidup yang sedang dijalani.

Generasi Z memang terlihat relatif lebih cepat tanggap untuk tahu masalah di masyarakat. Tapi di sisi lainnya, koneksi digital belum tentu sama konkretnya dengan membangun koneksi secara nyata.

Generasi Muda Perlu Memiliki Kepedulian
Dalam kondisi bangsa seperti apapun, politik tetap berjalan dengan berbagai strategi. Dibutuhkan kerjasama berbagai pihak. Hal ini tidak bisa dipandang dari satu arah saja, yaitu misalnya dari pemerintah kepada rakyat.

Agar masyarakat generasi muda lebih melek politik, ada hal yang dibutuhkan selain sosialisasi kebijakan pemerintah, ajakan untuk berpartisipasi, dan sejenisnya. Demi partisipasi politik lebih optimal, yang penting adalah kesadaran.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2398 seconds (0.1#10.140)