Pejuang Beasiswa, Ini 5 Tips Menulis Personal Statement
loading...
A
A
A
2. Tulis sebanyak mungkin terlebih dulu
Walaupun jumlah kata untuk sebuah personal statement dibatasi, tetapi jangan terlalu terpaku pada jumlah tersebut ketika awal menulis. Terlalu memikirkan batasan saat baru mulai menulis justru dapat membuat proses menulis menjadi buntu.
Rileks dan jabarkan pengalaman-pengalaman relevan dan terbaik yang kamu miliki secara mengalir. Personal statement ibarat pelengkap bagi curriculum vitae (CV). Jadi sangat penting untuk tidak hanya menyebutkan pengalaman tetapi juga menceritakan apa saja yang kamu peroleh dari pengalaman-pengalaman tersebut.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 4 Tips Persiapan Seleksi IISMA dari Ditjen Diktiristek
3. Gunakan pernyataan yang lebih personal
Dalam memaparkan alasan tertentu misalnya alasan memilih universitas, hindari menjadikan fakta-fakta umum seperti peringkat universitas sebagai poin utama alasan. Sebaliknya paparkan pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik dan sifatnya personal.
Misalnya kalian memilih universitas tersebut karena tertarik dengan kurikulum atau mata kuliah yang diajarkan. Opsi lainnya mungkin karena pada jurusan yang akan diambil terdapat professor yang sangat dikagumi dan berharap bisa dibimbing olehnya. Oleh sebab itu, sangat penting melakukan riset sebelumnya.
4. Baca kembali tulisan
Jika sebelumnya kalian memaparkan sebanyak mungkin, maka pada tahap ini saatnya membaca ulang dan mempercantik tulisanmu. Misalnya dengan mengganti kalimat yang digunakan atau menghilangkan bagian yang kurang diperlukan. Pada tahap ini kalian juga bisa menyesuaikan kembali tulisan dengan jumlah kata yang ditentukan.
Personal statement yang dibaca oleh pihak penyeleksi pastinya ada banyak. Apalagi jika beasiswa itu bergengsi. Oleh karena itu, sangat penting menempatkan bagian paling menarik pada paragraf pertama agar penyeleksi tertarik membaca lebih lanjut personal statement yang kalian buat.
Walaupun jumlah kata untuk sebuah personal statement dibatasi, tetapi jangan terlalu terpaku pada jumlah tersebut ketika awal menulis. Terlalu memikirkan batasan saat baru mulai menulis justru dapat membuat proses menulis menjadi buntu.
Rileks dan jabarkan pengalaman-pengalaman relevan dan terbaik yang kamu miliki secara mengalir. Personal statement ibarat pelengkap bagi curriculum vitae (CV). Jadi sangat penting untuk tidak hanya menyebutkan pengalaman tetapi juga menceritakan apa saja yang kamu peroleh dari pengalaman-pengalaman tersebut.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 4 Tips Persiapan Seleksi IISMA dari Ditjen Diktiristek
3. Gunakan pernyataan yang lebih personal
Dalam memaparkan alasan tertentu misalnya alasan memilih universitas, hindari menjadikan fakta-fakta umum seperti peringkat universitas sebagai poin utama alasan. Sebaliknya paparkan pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik dan sifatnya personal.
Misalnya kalian memilih universitas tersebut karena tertarik dengan kurikulum atau mata kuliah yang diajarkan. Opsi lainnya mungkin karena pada jurusan yang akan diambil terdapat professor yang sangat dikagumi dan berharap bisa dibimbing olehnya. Oleh sebab itu, sangat penting melakukan riset sebelumnya.
4. Baca kembali tulisan
Jika sebelumnya kalian memaparkan sebanyak mungkin, maka pada tahap ini saatnya membaca ulang dan mempercantik tulisanmu. Misalnya dengan mengganti kalimat yang digunakan atau menghilangkan bagian yang kurang diperlukan. Pada tahap ini kalian juga bisa menyesuaikan kembali tulisan dengan jumlah kata yang ditentukan.
Personal statement yang dibaca oleh pihak penyeleksi pastinya ada banyak. Apalagi jika beasiswa itu bergengsi. Oleh karena itu, sangat penting menempatkan bagian paling menarik pada paragraf pertama agar penyeleksi tertarik membaca lebih lanjut personal statement yang kalian buat.
Lihat Juga :