IISMA 2022, UNS Kirim 23 Mahasiswa Terbaiknya Belajar ke Luar Negeri
loading...
A
A
A
UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNS juga melakukan klasifikasi grade kepada para pendaftar sebelum mereka mengirimkan aplikasi ke laman Kampus Merdeka.
“Ada klasifikasi grade agar bisa memetakan kemampuan para pendaftar. Grade A ditujukan bagi mereka yang sudah memenuhi syarat awal tanpa ada pendampingan bahasa. Grade B bagi mahasiswa yang masih memerlukan pendampingan oleh UPT Bahasa. Lalu, sisanya masuk ke grade C,” imbuhnya.
Selain menggandeng Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan dan Pengembangan Bahasa UNS dalam pelatihan bahasa asing, UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNS juga melakukan pendampingan penulisan esai.
“Kami juga mereview pilihan universitas yang dituju dengan melihat IPK, nilai bahasa asing, dan universitas tujuan. Kalau dilihat dari tahun lalu, kami coba proyeksikan ke tahun ini. Misal mereka yang nilai bahasa Inggrisnya tinggi, diarahkan ke negara-negara yang kompetisinya tinggi, misal Amerika, Inggris atau Eropa. Mereka yang bahasa Inggrisnya mepet-mepet ya ke Asia atau Amerika Latin,” jelas Rino.
Baca juga: Anak Bahasa, Ini Rekomendasi 8 Jurusan Kuliah yang Cocok Untukmu
Rino menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menjadi kendala mahasiswa adalah kemampuan bahasa asing dan pemilihan universitas tujuan.
“Kadang, ada yang nilai bahasa Inggrisnya tidak terlalu bagus tapi malah milih di Inggris atau negara yang saingannya ketat, akhirnya engga lolos,” imbuhnya.
Ia berharap agar 23 mahasiswa UNS tersebut dapat belajar dengan baik selama satu semester di universitas pilihan. Selain itu, Ia juga berpesan agar mereka dapat menjalin relasi dengan warga lokal, mahasiswa internasional, dan juga membuka jejaring kerja sama.
“Jadi, akan terjalin kerja sama antara host university dengan home university,” pungkasnya.
“Ada klasifikasi grade agar bisa memetakan kemampuan para pendaftar. Grade A ditujukan bagi mereka yang sudah memenuhi syarat awal tanpa ada pendampingan bahasa. Grade B bagi mahasiswa yang masih memerlukan pendampingan oleh UPT Bahasa. Lalu, sisanya masuk ke grade C,” imbuhnya.
Selain menggandeng Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan dan Pengembangan Bahasa UNS dalam pelatihan bahasa asing, UPT Kerjasama dan Layanan Internasional UNS juga melakukan pendampingan penulisan esai.
“Kami juga mereview pilihan universitas yang dituju dengan melihat IPK, nilai bahasa asing, dan universitas tujuan. Kalau dilihat dari tahun lalu, kami coba proyeksikan ke tahun ini. Misal mereka yang nilai bahasa Inggrisnya tinggi, diarahkan ke negara-negara yang kompetisinya tinggi, misal Amerika, Inggris atau Eropa. Mereka yang bahasa Inggrisnya mepet-mepet ya ke Asia atau Amerika Latin,” jelas Rino.
Baca juga: Anak Bahasa, Ini Rekomendasi 8 Jurusan Kuliah yang Cocok Untukmu
Rino menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menjadi kendala mahasiswa adalah kemampuan bahasa asing dan pemilihan universitas tujuan.
“Kadang, ada yang nilai bahasa Inggrisnya tidak terlalu bagus tapi malah milih di Inggris atau negara yang saingannya ketat, akhirnya engga lolos,” imbuhnya.
Ia berharap agar 23 mahasiswa UNS tersebut dapat belajar dengan baik selama satu semester di universitas pilihan. Selain itu, Ia juga berpesan agar mereka dapat menjalin relasi dengan warga lokal, mahasiswa internasional, dan juga membuka jejaring kerja sama.
“Jadi, akan terjalin kerja sama antara host university dengan home university,” pungkasnya.
(nnz)