SINDOnews dan Pesantren Asshiddiqiyah Gelar Pendidikan Jurnalistik untuk Santri

Kamis, 16 Juni 2022 - 12:14 WIB
loading...
SINDOnews dan Pesantren Asshiddiqiyah Gelar Pendidikan Jurnalistik untuk Santri
Pemimpin Redaksi Sindonews Zen Teguh Triwibowo (kiri) dan Pengurus Pondok Pesantren Asshidiqiyah Jakarta KH Muhtar menghadiri pembukaan program Sindonews Goes to Pesantren. Foto/SINDOnews.com.
A A A
JAKARTA - Portal berita SINDOnews.com berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, menggelar pendidikan jurnalistik untuk santri bertajuk SINDOnews Goes to Pesantren . Kegiatan yang digelar sebagai rangkaian acara menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-10 SINDOnews tersebut disambut antusias puluhan santri.

Pengasuh Ponpes Asshiddiqiyah Pusat KH Ahmad Mahrus Iskandar menyambut gembira dan mengapresiasi kegiatan ini. Pembelajaran jurnalistik dinilai sangat penting bagi santri terutama dalam mengarungi perkembangan zaman.

“Karena bagaimanapun bila bicara tentang informasi, jika bicara tentang media, berbicara tentang jurnalistik, itu tidak akan ada habisnya. Karena kalau bicara tentang media, informasi, maka kita bicara tentang khobar, kalau dalam Bahasa Arab. Khobar itu ya pemberitaan,” tutur Kiai Ahmad Mahrus dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Rabu (15/6/2022).

Kiai Mahrus menjelaskan, pemberitaan itu bisa sesuatu yang memungkinkan benar atau bohong, tergantung di mana dia diletakkan dan siapa yang meletakkan. Dalam kaitan itulah perlu semua orang, termasuk santri, untuk memahami dan terus belajar agar jangan sampai budaya gampang menerima terjadi.

“Jangan sampai tidak saring sebelum sharing, tidak memahami sebelum kita menerimanya. Saya berharap dari pembelajaran jurnalistik ini, santri benar-benar belajar bagaimana menjadi jurnalis yang baik. Saya juga berharap kepada para santri untuk selalu semangat, tetap kuat dan jaga niat, Insya Allah ilmu itu dari mana dan siapa saja,” tuturnya.

Baca: Sindonews Goes to Pesantren Gelar Pendidikan Jurnalistik di Ponpes Asshidiqiyah Jakarta

Pemimpin Redaksi SINDOnews.com Zen Teguh Triwibowo berterima kasih atas kerja sama yang terjalin baik dengan Ponpes Asshiddiqiyah. Terlebih, Asshiddiqiyah juga menjadi gelaran perdana SINDOnews Goes to Pesantren.

Zen menuturkan, pendidikan jurnalistik bagi kalangan muda sesungguhnya telah sering digelar SINDOnews. Namun, selama ini berlangsung di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan dikenal dengan sebutan SINDOnews Goes to Campus.

“Ini acara perdana kami bersinergi dengan pesantren sehingga ini momen istimewa. SINDOnews Goes to Pesantren digelar sebagai rangkaian acara untuk menyambut ulang tahun ke-10 SINDOnews.com pada 4 Juli mendatang,” tuturnya.

SINDOnews Goes to Pesantren berlangsung di auditorium Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta. Puluhan santriwan dan santriwati mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat meski berlangsung lebih dari tiga jam, lebih panjang dari rencana semula dua jam. Para santri sangat bersemangat untuk diskusi tentang tema yang disajikan.

Hadir sebagai narasumber yakni Koordinator Fotografer MNC Portal Indonesia (MPI) Ratman Suratman dan Produser Eksekutif Multimedia MPI Wahyu Triyogo. Ratman yang merupakan fotografer senior tersebut berbagi ilmu tentang fotografi jurnalistik, sementara Wahyu memaparkan tentang seluk-beluk video jurnalistik.

Baca juga: Ini 6 Kampus dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Dunia, Buruan Daftar

Ratman mengawali sharing session-nya dengan cerita nostalgia kala berjumpa dengan pendiri Pesantren Asshiddiqiyah, almarhum KH Noer Muhammad Iskandar SQ. Dia mengenang beberapa tahun silam ketika dirinya ditugaskan kantor untuk memotret Kiai Noer Iskandar.

“Saya ingat betul, datang ke sini (Assiddiqiyah) lalu bertemu dengan beliau. Saat pertama melihat saya, beliau bilang ‘Kok kamu belum sholat?’. Saya terkejut, saya belum bicara apa-apa beliau tahu. Saya lalu sholat Ashar di masjid sini,” kata dia.

Ratman menuturkan, fotografi jurnalistik dapat dipelajari siapa pun, tak terkecuali santri. Apalagi saat ini banyak alat untuk mendukung keahlian itu, termasuk ponsel. Namun, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar suatu karya foto dapat dikategorikan fotografi jurnalistik.

Salah satu elemen yang penting dalam fotografi jurnalistik yakni keterangan foto atau caption. Keterangan foto harus dapat menjelaskan secara lengkap atau utuh tentang foto itu. “Harus ada unsur 5W 1H. Caption itu akhirnya menjadi bagian tak terpisahkan dari foto itu sendiri,” ucapnya.

Sedangkan Wahyu Triyogo mengupas berbagai teknik pengambilan video dan apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah video bagus atau menarik. Pengambilan gambar atau shot, misalnya, terbagi menjadi beberapa macam yakni long shot, medium shot, dan close-up shot.

Baca juga: ITS Siapkan 5.000 Tablet Digital untuk Bantu Kampus di Daerah 3T

Menurut Wahyu, kalau ingin menciptakan video bagus, hindari menggabungkan shot yang sejenis. Mesti dikombinasikan beberapa peng-angle-an sehingga tidak terjadi satu gambar yang monoton.

“Jangan semua long shot. Jika shot pertama long shot, nanti kedua bisa close up atau medium shot,” kata Wakil Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat ini.

SINDOnews Goes to Pesantren akan digelar di berbagai pondok pesantren di Indonesia. Selain berbagi ilmu tentang jurnalistik maupun perkembangan media massa, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi pers dan pesantren sekaligus bentuk ikhtiar untuk bersama-sama menggelorakan literasi digital.

Sebelumnya SINDOnews telah menggelar event serupa di berbagai kampus seperti Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Brawijaya, dan Universitas Padjajaran. Kegiatan ini juga berlangsung di Universitas Negeri 11 Maret, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan lainnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1267 seconds (0.1#10.140)