Begini Strategi Menyusun Artikel Ilmiah agar Bisa Dipublikasikan di Jurnal Bereputasi
loading...
A
A
A
Baca juga: Tak Hanya Jadi Guru, Ini Prospek Kerja Jurusan PGSD
Terakhir, bagian konklusi menyertakan kata kunci/pesan penting dari penelitian yang dilakukan. “Satu hal yang jelas, tulisan tugas akhir tidak semuanya masuk ke paper,” kata Adiatma.
Lebih lanjut Adiatma memaparkan, kendati seluruh bagian artikel ilmiah sama-sama berkaitan, bagian latar belakang memiliki keterikatan erat dengan bagian diskusi, sedangkan bagian metode berkaitan erat dengan pembahasan/hasil.
Ia juga menekankan, peneliti jangan selalu terpaku mencari hasil penelitian yang bagus. “Definisi bagus itu relatif. Hasil penelitian akan baik jika dikerjakan dengan metode yang baik dan dikerjakan sesuai permasalahan,” kata Adiatma.
Teliti dan Inovatif
Sementara itu, Guru Besar School of Business and Law Edith Cowan University, Australia Prof. Ferry Jie, PhD, mengatakan, tidak hanya artikel ilmiah laporan penelitian, proposal riset juga bisa dipublikasikan di jurnal bereputasi.
Namun, ada beberapa target yang harus dipenuhi, seperti harus komprehensif, memiliki pemikiran yang kritis serta memiliki topik riset yang baru. “Selain itu, proposal riset juga harus punya kontribusi. Referensinya harus up to date,” kata Prof. Jie.
Guru besar yang sudah melakukan publikasi lebih dari 82 artikel di jurnal Q1 dan Q2 ini mengatakan, setelah menyiapkan artikel, penulis perlu menentukan target jurnal yang akan dipilih untuk publikasi. Jika sudah menemukan jurnal target, ikuti petunjuk dan tata cara pengiriman artikel.
“Sebelum di-submit, penting untuk di-review lagi. Salah upload file bisa ditolak mentah-mentah. Selain itu, artikel juga perlu dilakukan proofreading,” jelasnya.
Terakhir, bagian konklusi menyertakan kata kunci/pesan penting dari penelitian yang dilakukan. “Satu hal yang jelas, tulisan tugas akhir tidak semuanya masuk ke paper,” kata Adiatma.
Lebih lanjut Adiatma memaparkan, kendati seluruh bagian artikel ilmiah sama-sama berkaitan, bagian latar belakang memiliki keterikatan erat dengan bagian diskusi, sedangkan bagian metode berkaitan erat dengan pembahasan/hasil.
Ia juga menekankan, peneliti jangan selalu terpaku mencari hasil penelitian yang bagus. “Definisi bagus itu relatif. Hasil penelitian akan baik jika dikerjakan dengan metode yang baik dan dikerjakan sesuai permasalahan,” kata Adiatma.
Teliti dan Inovatif
Sementara itu, Guru Besar School of Business and Law Edith Cowan University, Australia Prof. Ferry Jie, PhD, mengatakan, tidak hanya artikel ilmiah laporan penelitian, proposal riset juga bisa dipublikasikan di jurnal bereputasi.
Namun, ada beberapa target yang harus dipenuhi, seperti harus komprehensif, memiliki pemikiran yang kritis serta memiliki topik riset yang baru. “Selain itu, proposal riset juga harus punya kontribusi. Referensinya harus up to date,” kata Prof. Jie.
Guru besar yang sudah melakukan publikasi lebih dari 82 artikel di jurnal Q1 dan Q2 ini mengatakan, setelah menyiapkan artikel, penulis perlu menentukan target jurnal yang akan dipilih untuk publikasi. Jika sudah menemukan jurnal target, ikuti petunjuk dan tata cara pengiriman artikel.
“Sebelum di-submit, penting untuk di-review lagi. Salah upload file bisa ditolak mentah-mentah. Selain itu, artikel juga perlu dilakukan proofreading,” jelasnya.
(nnz)