4 Dosen Termuda di Dunia, Raih Predikat Profesor di Usia Belia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat empat dosentermuda di dunia yang bisa diketahui. Umumnya, menjadi dosen adalah sebuah impian yang banyak didambakan orang-orang.
Sebagai pengajar para mahasiswa, profesi dosen sendiri tidak serta merta didapat begitu saja. Dibutuhkan kemampuan akademis mumpuni serta usaha keras untuk bisa mewujudkannya.
Baca juga : Bergelar Doktor di Usia Belia, Ini Dosen Perempuan Termuda di IAIN Jember
Dalam riwayatnya, tercatat ada beberapa orang di dunia yang berhasil menjadi pengajar di perguruan tinggi kala berusia sangat muda. Tak hanya itu, mereka juga telah meraih gelar profesor di usia belia tersebut.
Dilansir dari laman Oldest, berikut empat dosen termuda di dunia yang meraih sebutan profesor di usia belia :
1. Alia Sabur
Dalam riwayatnya, Alia Sabur dikenal sebagai salah satu dosen termuda di dunia. Dikutip dari laman Oldest, wanita kelahiran 22 Februari 1989 ini menjadi profesor di Departemen of Advanced Technology Fusion, Konkuk University of Seoul kala berusia 18 tahun.
Pencapaian tersebut menjadikannya sebagai profesor termuda di dunia. Namun, meski demikian Sabur hanya mengajar selama satu tahun di Konkuk University. Setelahnya, dia meninggalkan dunia pendidikan dan beralih ke menjadi pengacara.
2. Erik Demaine
Dosen termuda di dunia berikutnya adalah Erik Demaine. Pada riwayatnya, Erik diketahui sudah menjadi profesor ilmu komputer di MIT dalam waktu yang cukup lama. Dikutip dari laman Oldest, uniknya Erik memulai pekerjaan tersebut saat berusia 20 tahun.
Sebelumnya, dia menjadi asisten profesor sebelum akhirnya menjadi profesor sesungguhnya pada tahun 2011. Erik menyelesaikan studi di Universitas Dalhousie pada usia 14 tahun dan lulus Ph.D di Universitas Waterloo tepat sebelum menjadi profesor MIT.
Baca juga : Ini Profil Mahasiswi Termuda S3 ITB, Ingin Jadi Dosen dan Mendirikan Sekolah
3. Terence Tao
Terence Tao dikenal sebagai jenius matematika sejak usia dini. Sebelumnya, dia mengambil kursus matematika saat berusia 9 tahun dan terus berlanjut hingga mendapat gelar sarjana dan master di Universitas Flinders.
Dikutip dari laman Oldest, Pada 1992, Terence Tao meraih beasiswa Pascasarjana Fulbright untuk melakukan penelitian di Universitas Princeton, AS. Dia meraih gelar Ph.D pada 1996 saat berusia 21 tahun.
Setelahnya, Tao juga mengajar di UCLA dan sempat dipromosikan menjadi profesor penuh 3 tahun setelahnya. UCLA sendiri menyebut bahwa Terence Tao sebagai profesor termuda dalam sejarah universitas.
4. Charles Fefferman
Semasa kecil, ayah Fefferman memperkenalkan matematika. Charles sendiri menguasai kalkulus sebelum dirinya berusia 12 tahun.
Pada usia 14 tahun, Charles Fefferman mulai berkuliah. Setelahnya, dia juga menghadiri Princeton University untuk mendapatkan gelar Ph.D. matematika. Tak berselang lama setelah meraih gelar doktor, dia menjadi profesor di University of Chicago.
Sebagai pengajar para mahasiswa, profesi dosen sendiri tidak serta merta didapat begitu saja. Dibutuhkan kemampuan akademis mumpuni serta usaha keras untuk bisa mewujudkannya.
Baca juga : Bergelar Doktor di Usia Belia, Ini Dosen Perempuan Termuda di IAIN Jember
Dalam riwayatnya, tercatat ada beberapa orang di dunia yang berhasil menjadi pengajar di perguruan tinggi kala berusia sangat muda. Tak hanya itu, mereka juga telah meraih gelar profesor di usia belia tersebut.
Dilansir dari laman Oldest, berikut empat dosen termuda di dunia yang meraih sebutan profesor di usia belia :
1. Alia Sabur
Dalam riwayatnya, Alia Sabur dikenal sebagai salah satu dosen termuda di dunia. Dikutip dari laman Oldest, wanita kelahiran 22 Februari 1989 ini menjadi profesor di Departemen of Advanced Technology Fusion, Konkuk University of Seoul kala berusia 18 tahun.
Pencapaian tersebut menjadikannya sebagai profesor termuda di dunia. Namun, meski demikian Sabur hanya mengajar selama satu tahun di Konkuk University. Setelahnya, dia meninggalkan dunia pendidikan dan beralih ke menjadi pengacara.
2. Erik Demaine
Dosen termuda di dunia berikutnya adalah Erik Demaine. Pada riwayatnya, Erik diketahui sudah menjadi profesor ilmu komputer di MIT dalam waktu yang cukup lama. Dikutip dari laman Oldest, uniknya Erik memulai pekerjaan tersebut saat berusia 20 tahun.
Sebelumnya, dia menjadi asisten profesor sebelum akhirnya menjadi profesor sesungguhnya pada tahun 2011. Erik menyelesaikan studi di Universitas Dalhousie pada usia 14 tahun dan lulus Ph.D di Universitas Waterloo tepat sebelum menjadi profesor MIT.
Baca juga : Ini Profil Mahasiswi Termuda S3 ITB, Ingin Jadi Dosen dan Mendirikan Sekolah
3. Terence Tao
Terence Tao dikenal sebagai jenius matematika sejak usia dini. Sebelumnya, dia mengambil kursus matematika saat berusia 9 tahun dan terus berlanjut hingga mendapat gelar sarjana dan master di Universitas Flinders.
Dikutip dari laman Oldest, Pada 1992, Terence Tao meraih beasiswa Pascasarjana Fulbright untuk melakukan penelitian di Universitas Princeton, AS. Dia meraih gelar Ph.D pada 1996 saat berusia 21 tahun.
Setelahnya, Tao juga mengajar di UCLA dan sempat dipromosikan menjadi profesor penuh 3 tahun setelahnya. UCLA sendiri menyebut bahwa Terence Tao sebagai profesor termuda dalam sejarah universitas.
4. Charles Fefferman
Semasa kecil, ayah Fefferman memperkenalkan matematika. Charles sendiri menguasai kalkulus sebelum dirinya berusia 12 tahun.
Pada usia 14 tahun, Charles Fefferman mulai berkuliah. Setelahnya, dia juga menghadiri Princeton University untuk mendapatkan gelar Ph.D. matematika. Tak berselang lama setelah meraih gelar doktor, dia menjadi profesor di University of Chicago.
(bim)