Melatih Seni Diplomasi Para Siswa SLTA di HighScope Model United Nations 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tidaklah berlebihan untuk menyebut diplomasi sebagai seni yang memiliki berbagai macam aliran dan gayanya tersendiri. Mudah untuk generasi saat ini melupakan kepentingan dari seni diplomasi saat kekuatan absolut dan kekerasan cenderung menjadi respon dan jawaban saat menghadapi konflik.
Isolationism dan kecenderungan untuk mementingkan pihak sendiri pada akhirnya membuahkan situasi di mana negosiasi tidak lagi menjadi opsi. Pandemi Covid-19, invasi Rusia ke Ukraina, dan resesi ekonomi hanyalah puncak gunung es dari krisis global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Masalah yang tidak dapat diselesaikan tanpa kolaborasi. Generasi ini membutuhkan ruang di mana untuk mengasah keterampilan kepemimpinan mereka, untuk mempersiapkan diri menjadi future-ready citizen; penuh hormat, visioner, dan juga kritis.
Sebuah wadah yang memfasilitasi pembentukan self-regulated leaders untuk berkontribusi dalam pemecahan krisis global. HighScope Model United Nations (HSMUN) yang merupakan pionir dari kegiatan simulasi Sidang PBB untuk jenjang pendidikan SMA, kembali membuka pintunya bagi 114 siswa-siswi dari 15 sekolah dari DKI Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bali.
Setelah menjadi menjadi tolak ukur kegiatan–kegiatan serupa di Indonesia selama lebih dari satu dekade, HSMUN kembali berlangsung secara luring di tahun 2022.
Di Tahun ke-13 ini, HSMUN mengangkat tema “Hand in Hand Toward Solving a Global Crisis.” Acara ini dimulai pada 21 November 2022 dengan Technical Meeting yang dihadiri oleh seluruh peserta.
Rangkaian acara kembali dilanjutkan pada 23-24 November 2022, yang dimulai dengan Opening Ceremony di mana Husain Abdullah, Juru bicara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Komisaris Independen Semen Tonasa, memberikan pidato pembukaan kepada para peserta.
“Hari ini saya melihat bahwa para delegasi di HSMUN adalah bagian dari bonus demografi Indonesia yang berkualitas. Mereka telah memiliki visi kebangsaan serta wawasan internasional yang baik," kata Husain Abdullah dalam keterangan pers, Sabtu (26/11/2022).
Isolationism dan kecenderungan untuk mementingkan pihak sendiri pada akhirnya membuahkan situasi di mana negosiasi tidak lagi menjadi opsi. Pandemi Covid-19, invasi Rusia ke Ukraina, dan resesi ekonomi hanyalah puncak gunung es dari krisis global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Masalah yang tidak dapat diselesaikan tanpa kolaborasi. Generasi ini membutuhkan ruang di mana untuk mengasah keterampilan kepemimpinan mereka, untuk mempersiapkan diri menjadi future-ready citizen; penuh hormat, visioner, dan juga kritis.
Sebuah wadah yang memfasilitasi pembentukan self-regulated leaders untuk berkontribusi dalam pemecahan krisis global. HighScope Model United Nations (HSMUN) yang merupakan pionir dari kegiatan simulasi Sidang PBB untuk jenjang pendidikan SMA, kembali membuka pintunya bagi 114 siswa-siswi dari 15 sekolah dari DKI Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bali.
Setelah menjadi menjadi tolak ukur kegiatan–kegiatan serupa di Indonesia selama lebih dari satu dekade, HSMUN kembali berlangsung secara luring di tahun 2022.
Di Tahun ke-13 ini, HSMUN mengangkat tema “Hand in Hand Toward Solving a Global Crisis.” Acara ini dimulai pada 21 November 2022 dengan Technical Meeting yang dihadiri oleh seluruh peserta.
Rangkaian acara kembali dilanjutkan pada 23-24 November 2022, yang dimulai dengan Opening Ceremony di mana Husain Abdullah, Juru bicara mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Komisaris Independen Semen Tonasa, memberikan pidato pembukaan kepada para peserta.
“Hari ini saya melihat bahwa para delegasi di HSMUN adalah bagian dari bonus demografi Indonesia yang berkualitas. Mereka telah memiliki visi kebangsaan serta wawasan internasional yang baik," kata Husain Abdullah dalam keterangan pers, Sabtu (26/11/2022).