Program Praktisi Mengajar Tingkatkan Peluang Kolaborasi Riset
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Program Praktisi Mengajar Kemendikbudristek telah berjalan di perguruan tinggi . Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi institusi perguruan tinggi namun potensi riset bersama, baik dengan lembaga riset maupun swasta.
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya (Unsri) Hasanudin mengatakan, Praktisi Mengajar telah berjalan di kampusnya dan khusus di Fakultas MIPA saat ini sudah ada 18 praktisi yang terlibat di dalamnya.
Hasanuddin menjelaskan, berbagi pengalaman dari para ahli menjadi satu manfaat penting adanya program Praktisi Mengajar yang digulirkan Kemendikbudristek ini. "Kami dari pengelola prodi melihat program ini salah satu manfaatnya adalah sharing experience dari pihak industri," katanya ketika ditemui di kampus UNSRI, Senin (5/12/2022).
Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dibutuhkan di Bank Indonesia dan Bergaji Tinggi
Hasanuddin menjelaskan, tidak hanya praktisi dari perusahaan swasta namun juga dari kementerian, juga lembaga riset yang terlibat dalam kegiatan ini sangat membantu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengajaran di universitas.
Dia mengungkapkan, manfaat lain dari program Praktisi Mengajar adalah adanya kesempatan untuk melakukan penelitian bersama dengan institusi tempat para Praktisi Mengajar itu bekerja.
"Dari sisi institusi, kita melihat bahwa program ini akan membuka peluang baru untuk riset bersama dengan industri dan lembaga riset yang dilibatkan tersebut. Begitu juga dengan pihak swasta," ucapnya.
Salah satu contoh kerja sama riset yang bisa dikembangkan adalah penelitian mengenai pemanfaatan karet untuk produk ban. Latar belakangnya adalah Praktisi Mengajar yang menjadi eksportir produk-produk ban dalam yang ditempatkan di mata kuliah analisa bahan industri.
Baca juga: Belajar dari Cianjur, Peneliti Universitas Pertamina Petakan Potensi Bencana di Cisolok
Kerja sama riset ini terjadi, ujarnya, karena perusahaan tersebut tidak memiliki ekosistem riset dan penelitian yang kuat untuk mengembangkan usahanya. "Kami sambut itu untuk melakukan kerj sama penelitian melalui Kedaireka untuk menyelesaikan masalah di industri tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, kampusnya mengutamakan alumni kampusnya untuk direkrut dalam program Praktisi Mengajar. Para alumni ini, jelasnya, akan mendapatkan pengalaman baru yang selama ini belum pernah didapat sejak sekolah dasar hingga kuliah.
"Dengan Praktisi Mengajar, mahasiswa mendapat pengalaman baru yang menggali apa manfaat ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah dan di tempat kerja nanti. Di sini praktisi bisa sampaikan pengalaman itu," imbuhnya.
Salah satu Praktisi Mengajar di Unsri adalah Freddy Supriyadi. Freddy saat ini bekerja di UPT Balai Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Fredy juga alumni program studi Ilmu Kelautan Fakultas MIPA Unsri.
Dia mengapresiasi program Praktisi Mengajar karena dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk mengerjakan apa setelah lulus. Sementara bagi Freddy, manfaat ini bermanfaat untuknya karena dia pun bisa membagikan ilmu yang ia dapatkan selama bekerja.
"Bagi praktisi ini menjadi sharing ilmu kepada mahasiswa. Sesuatu hal yang menyenangkan karena ilmu itu kan harus disebarluaskan, jangan hanya disimpan sendiri," ungkapnya.
Freddy menuturkan, Praktisi Mengajar pun bisa memberikan mahasiswa bukan hanya ilmu namun juga wawasan yang lebih luas. Hal ini terjadi karena dari perguruan tinggi memperkuat segi keilmuannya namun pengalaman praktik langsung dari praktisi bisa menjadi tambahan bekal mahasiswa setelah tamat kuliah.
Praktisi Mengajar adalah Program yang diinisiasi Kemendikbudristek agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.
Tujuan dari Praktisi Mengajar ada tiga yakni menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri, dan mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya (Unsri) Hasanudin mengatakan, Praktisi Mengajar telah berjalan di kampusnya dan khusus di Fakultas MIPA saat ini sudah ada 18 praktisi yang terlibat di dalamnya.
Hasanuddin menjelaskan, berbagi pengalaman dari para ahli menjadi satu manfaat penting adanya program Praktisi Mengajar yang digulirkan Kemendikbudristek ini. "Kami dari pengelola prodi melihat program ini salah satu manfaatnya adalah sharing experience dari pihak industri," katanya ketika ditemui di kampus UNSRI, Senin (5/12/2022).
Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dibutuhkan di Bank Indonesia dan Bergaji Tinggi
Hasanuddin menjelaskan, tidak hanya praktisi dari perusahaan swasta namun juga dari kementerian, juga lembaga riset yang terlibat dalam kegiatan ini sangat membantu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengajaran di universitas.
Dia mengungkapkan, manfaat lain dari program Praktisi Mengajar adalah adanya kesempatan untuk melakukan penelitian bersama dengan institusi tempat para Praktisi Mengajar itu bekerja.
"Dari sisi institusi, kita melihat bahwa program ini akan membuka peluang baru untuk riset bersama dengan industri dan lembaga riset yang dilibatkan tersebut. Begitu juga dengan pihak swasta," ucapnya.
Salah satu contoh kerja sama riset yang bisa dikembangkan adalah penelitian mengenai pemanfaatan karet untuk produk ban. Latar belakangnya adalah Praktisi Mengajar yang menjadi eksportir produk-produk ban dalam yang ditempatkan di mata kuliah analisa bahan industri.
Baca juga: Belajar dari Cianjur, Peneliti Universitas Pertamina Petakan Potensi Bencana di Cisolok
Kerja sama riset ini terjadi, ujarnya, karena perusahaan tersebut tidak memiliki ekosistem riset dan penelitian yang kuat untuk mengembangkan usahanya. "Kami sambut itu untuk melakukan kerj sama penelitian melalui Kedaireka untuk menyelesaikan masalah di industri tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, kampusnya mengutamakan alumni kampusnya untuk direkrut dalam program Praktisi Mengajar. Para alumni ini, jelasnya, akan mendapatkan pengalaman baru yang selama ini belum pernah didapat sejak sekolah dasar hingga kuliah.
"Dengan Praktisi Mengajar, mahasiswa mendapat pengalaman baru yang menggali apa manfaat ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah dan di tempat kerja nanti. Di sini praktisi bisa sampaikan pengalaman itu," imbuhnya.
Salah satu Praktisi Mengajar di Unsri adalah Freddy Supriyadi. Freddy saat ini bekerja di UPT Balai Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Fredy juga alumni program studi Ilmu Kelautan Fakultas MIPA Unsri.
Dia mengapresiasi program Praktisi Mengajar karena dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk mengerjakan apa setelah lulus. Sementara bagi Freddy, manfaat ini bermanfaat untuknya karena dia pun bisa membagikan ilmu yang ia dapatkan selama bekerja.
"Bagi praktisi ini menjadi sharing ilmu kepada mahasiswa. Sesuatu hal yang menyenangkan karena ilmu itu kan harus disebarluaskan, jangan hanya disimpan sendiri," ungkapnya.
Freddy menuturkan, Praktisi Mengajar pun bisa memberikan mahasiswa bukan hanya ilmu namun juga wawasan yang lebih luas. Hal ini terjadi karena dari perguruan tinggi memperkuat segi keilmuannya namun pengalaman praktik langsung dari praktisi bisa menjadi tambahan bekal mahasiswa setelah tamat kuliah.
Praktisi Mengajar adalah Program yang diinisiasi Kemendikbudristek agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.
Tujuan dari Praktisi Mengajar ada tiga yakni menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri, dan mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.
(nnz)