Sempat Ditutup, Siswa Diminta Jangan Panik
A
A
A
JAKARTA - Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sempat ditutup sementara. Namun kemarin pagi sudah dibuka lagi. Calon pendaftar pun diminta jangan panik sebab masa pendaftaran masih panjang.
Wakil Ketua 1 Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Joni Hermana mengatakan, LTMPT sebagai lembaga resmi pelaksana tes masuk PTN terus melakukan monitor semua sistem yang mengatur dan mengendalikan alur proses pendaftaran UTBK. Joni menyatakan, kalaupun terjadi kendala masuk di laman pendaftaran https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id itu bisa dipahami sebab semua siswa berusaha masuk sehingga terjadilah antrean panjang.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini melanjutkan, pada masa antrean panjang ini calon peserta UTBK yang bisa sukses mendaftar ialah mereka yang sinyal providernya lebih kuat. “Sehingga ada yang cepat prosesnya, dan ada juga yang lambat karena antri. Yang jelas, jangan cepat panik, sebab proses pendaftaran akan berlangsung sampai 24 Maret sehingga tidak rebutan seperti sekarang ini,” katanya ketika dihubungi KORAN SINDO kemarin.
Diketahui, pendaftaran UTBK dimulai pada 1 Maret. Namun pada 3 Maret proses pendaftaran ditutup sementara dan baru bisa diakses lagi pada 4 Maret pukul 08.00 WIB. LTMPT menyebut bahwa penutupan ini terjadi karena masih ada permasalahan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Selain itu juga dipicu masalah sistem pembayaran host to host ke bank mitra LTMPT.
Joni menjelaskan, dilihat dari sistem data sejak pukul 11.30 WIB kemarin jumlah peserta yang masuk mencapai 4.000 siswa yang sudah berhasil memfinalisasi pendaftarannya. Dari hasil monitoring selanjutnya, yakni pukul 15.40 WIB tercatat sudah 37.000 siswa yang melakukan finalisasi.
“Jadi kalau dalam waktu 4 jam sudah bisa memfinalisasi sebanyak 33.000 orang atau 8.250/jam, sebenarnya sistem kita tidak bisa dikatakan macet. Tetapi memang sistemnya antre karena semua berusaha daftar dalam waktu yang bersamaan,” ujarnya.
Sementara Ketua LTMPT Ravik Karsidi juga menegaskan bahwa hasil pemantauan di posko pendaftaran menunjukkan bahwa proses pendaftaran UTBK sudah lancar sejak pukul 9.00 WIB kemarin. “Hal ini bisa terlihat dari kapasitas entry dalam satu menit bisa melayani 3.000 orang peserta yang terproses,” jelasnya.
Rektor UNS ini juga meminta kepada masyarakat untuk bersabar karena proses pendaftaran UTBK gelombang 1 ini masih dilayani hingga 24 Maret. Oleh karena itu pendaftar pun tidak perlu memaksakan diri untuk memilih salah satu lokasi ujian saja sebab masih ada kesempatan di lokasi ujian lain di kota yang sama atau berlainan.
Ravik mengatakan, bagi peserta yang sudah melakukan pendaftaran, sudah membayar dan cetak kartu maka sudah sukses melakukan pendaftaran. Namun bagi peserta yang sudah login sampai mendapat kartu tetapi belum membayar, maka diharuskan login kembali untuk mendapat slip pembayaran baru. “Bagi pendaftar yang baru login mulai kemarin berlaku ketentun seperti yang sudah diumumkan pada laman LTMPT,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia (UI) Rifelly Dewi Astuti mengatakan, tahun ini, UI menerima mahasiswa baru S1 reguler UI terbanyak melalui SBMPTN dengan kuota sebesar 40% atau sebanyak 2.207 kursi. (Neneng Zubaidah)
Wakil Ketua 1 Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Joni Hermana mengatakan, LTMPT sebagai lembaga resmi pelaksana tes masuk PTN terus melakukan monitor semua sistem yang mengatur dan mengendalikan alur proses pendaftaran UTBK. Joni menyatakan, kalaupun terjadi kendala masuk di laman pendaftaran https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id itu bisa dipahami sebab semua siswa berusaha masuk sehingga terjadilah antrean panjang.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini melanjutkan, pada masa antrean panjang ini calon peserta UTBK yang bisa sukses mendaftar ialah mereka yang sinyal providernya lebih kuat. “Sehingga ada yang cepat prosesnya, dan ada juga yang lambat karena antri. Yang jelas, jangan cepat panik, sebab proses pendaftaran akan berlangsung sampai 24 Maret sehingga tidak rebutan seperti sekarang ini,” katanya ketika dihubungi KORAN SINDO kemarin.
Diketahui, pendaftaran UTBK dimulai pada 1 Maret. Namun pada 3 Maret proses pendaftaran ditutup sementara dan baru bisa diakses lagi pada 4 Maret pukul 08.00 WIB. LTMPT menyebut bahwa penutupan ini terjadi karena masih ada permasalahan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Selain itu juga dipicu masalah sistem pembayaran host to host ke bank mitra LTMPT.
Joni menjelaskan, dilihat dari sistem data sejak pukul 11.30 WIB kemarin jumlah peserta yang masuk mencapai 4.000 siswa yang sudah berhasil memfinalisasi pendaftarannya. Dari hasil monitoring selanjutnya, yakni pukul 15.40 WIB tercatat sudah 37.000 siswa yang melakukan finalisasi.
“Jadi kalau dalam waktu 4 jam sudah bisa memfinalisasi sebanyak 33.000 orang atau 8.250/jam, sebenarnya sistem kita tidak bisa dikatakan macet. Tetapi memang sistemnya antre karena semua berusaha daftar dalam waktu yang bersamaan,” ujarnya.
Sementara Ketua LTMPT Ravik Karsidi juga menegaskan bahwa hasil pemantauan di posko pendaftaran menunjukkan bahwa proses pendaftaran UTBK sudah lancar sejak pukul 9.00 WIB kemarin. “Hal ini bisa terlihat dari kapasitas entry dalam satu menit bisa melayani 3.000 orang peserta yang terproses,” jelasnya.
Rektor UNS ini juga meminta kepada masyarakat untuk bersabar karena proses pendaftaran UTBK gelombang 1 ini masih dilayani hingga 24 Maret. Oleh karena itu pendaftar pun tidak perlu memaksakan diri untuk memilih salah satu lokasi ujian saja sebab masih ada kesempatan di lokasi ujian lain di kota yang sama atau berlainan.
Ravik mengatakan, bagi peserta yang sudah melakukan pendaftaran, sudah membayar dan cetak kartu maka sudah sukses melakukan pendaftaran. Namun bagi peserta yang sudah login sampai mendapat kartu tetapi belum membayar, maka diharuskan login kembali untuk mendapat slip pembayaran baru. “Bagi pendaftar yang baru login mulai kemarin berlaku ketentun seperti yang sudah diumumkan pada laman LTMPT,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia (UI) Rifelly Dewi Astuti mengatakan, tahun ini, UI menerima mahasiswa baru S1 reguler UI terbanyak melalui SBMPTN dengan kuota sebesar 40% atau sebanyak 2.207 kursi. (Neneng Zubaidah)
(nfl)