10 Ciri Anak Jenius, Nomor 7 Bikin Orang Tua Naik Darah
Rabu, 01 Februari 2023 - 10:32 WIB
9. Tidak Membutuhkan Waktu Tidur yang Lama
Dikutip dari Parenting First Cry, anak yang jenius dinilai tidak membutuhkan waktu tidur yang lama.
Pasalnya, mereka memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak sebayanya.
Mereka dipercaya juga tidak akan terpengaruh ataupun rewel meskipun waktu tidurnya tidak sebanyak anak-anak lain.
Sebab, anak yang jenius dianggap memiliki pergerakkan otak yang lebih cepat. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk 'mematikan' otak mereka.
Dengan demikian, mereka lebih sulit untuk bersantai dan bisa tidur lebih larut dibandingkan dengan anak seusianya.
10. Suka Menyendiri
Suka menyendiri juga dianggap sebagai ciri-ciri anak pintar sejak dini. Contohnya, ketika anak merasa senang saat bermain sendirian bersama mainannya, mewarnai gambar, atau memecahkan puzzle.
Namun, ada kalanya mereka membutuhkan anak-anak lainnya. Hal ini dilakukan untuk lebih memahami hal-hal yang ada di sekitarnya secara intelektual dan emosional.
Anak yang jenius lebih memilih untuk punya 1 atau 2 teman saja dan merasa nyaman berada di dalam kelompok kecil.
Dikutip dari Parenting First Cry, anak yang jenius dinilai tidak membutuhkan waktu tidur yang lama.
Pasalnya, mereka memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak sebayanya.
Mereka dipercaya juga tidak akan terpengaruh ataupun rewel meskipun waktu tidurnya tidak sebanyak anak-anak lain.
Sebab, anak yang jenius dianggap memiliki pergerakkan otak yang lebih cepat. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk 'mematikan' otak mereka.
Dengan demikian, mereka lebih sulit untuk bersantai dan bisa tidur lebih larut dibandingkan dengan anak seusianya.
10. Suka Menyendiri
Suka menyendiri juga dianggap sebagai ciri-ciri anak pintar sejak dini. Contohnya, ketika anak merasa senang saat bermain sendirian bersama mainannya, mewarnai gambar, atau memecahkan puzzle.
Namun, ada kalanya mereka membutuhkan anak-anak lainnya. Hal ini dilakukan untuk lebih memahami hal-hal yang ada di sekitarnya secara intelektual dan emosional.
Anak yang jenius lebih memilih untuk punya 1 atau 2 teman saja dan merasa nyaman berada di dalam kelompok kecil.
Lihat Juga :
tulis komentar anda