Nadiem Dorong Peningkatan Kompetensi Digital Guru di Indonesia
Jum'at, 10 Maret 2023 - 17:44 WIB
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah D3 yang Peluang Dapat Kerjanya Besar, Tertarik?
CS50 merupakan satu dari ratusan kelas pelatihan yang digelar Universitas Harvard. Dalam program yang digelar secara daring ini, para peserta mendapatkan pengantar ilmu komputer yang mencakup pelatihan bagaimana berpikir secara algoritma dan memecahkan masalah pemrograman secara efisien.
Para peserta kursus akan berkenalan dengan konsep abstraksi, algoritma, struktur data, enkapsulasi, manajemen sumber daya, keamanan, rekayasa perangkat lunak, dan pengembangan web.
Mereka juga akan mendapat ilmu bahasa pemrograman seperti C, Python, SQL, JavaScript, CSS, dan HTML. Kursus ini dirancang dengan materi yang dapat diikuti semua orang, meski tanpa latar belakang ilmu teknologi dan informatika.
Nadiem melanjutkan, penyelenggaraan kursus CS50x ini, diharapkan akan diikuti dengan tumbuhnya inisiatif para guru di seluruh Indonesia untuk mengembangkan materi pelajaran sesuai kebutuhan dan minat di sekolah masing-masing.
Hal ini, kata dia, sesuai dengan semangat kurikulum Merdeka Belajar, di mana para guru dapat membuat materi pembelajaran berbasis proyek.
“Berbagai tema di dalam kursus CS50x, dapat dipilih para guru dan kepala sekolah untuk diterapkan di sekolah masing-masing, dan diharapkan tak hanya sekadar menjadi materi berbasis text-book. Kurikulum Merdeka Belajar benar-benar mengembalikan otoritas pembelajaran kepada para guru.”
David J. Malan, Gordon McKay Professor dalam the Practice of Computer Science Harvard University, yang menjadi pemimpin proyek kelas CS50, menjelaskan, program ini memang dirancang agar dapat dijangkau oleh banyak orang, terutama guru, di berbagai belahan penjuru dunia secara gratis.
“Program ini dirancang untuk mendorong para guru menjadi lebih kreatif dalam menyusun kurikulum pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para siswa,” kata David.
CS50 merupakan satu dari ratusan kelas pelatihan yang digelar Universitas Harvard. Dalam program yang digelar secara daring ini, para peserta mendapatkan pengantar ilmu komputer yang mencakup pelatihan bagaimana berpikir secara algoritma dan memecahkan masalah pemrograman secara efisien.
Para peserta kursus akan berkenalan dengan konsep abstraksi, algoritma, struktur data, enkapsulasi, manajemen sumber daya, keamanan, rekayasa perangkat lunak, dan pengembangan web.
Mereka juga akan mendapat ilmu bahasa pemrograman seperti C, Python, SQL, JavaScript, CSS, dan HTML. Kursus ini dirancang dengan materi yang dapat diikuti semua orang, meski tanpa latar belakang ilmu teknologi dan informatika.
Nadiem melanjutkan, penyelenggaraan kursus CS50x ini, diharapkan akan diikuti dengan tumbuhnya inisiatif para guru di seluruh Indonesia untuk mengembangkan materi pelajaran sesuai kebutuhan dan minat di sekolah masing-masing.
Hal ini, kata dia, sesuai dengan semangat kurikulum Merdeka Belajar, di mana para guru dapat membuat materi pembelajaran berbasis proyek.
“Berbagai tema di dalam kursus CS50x, dapat dipilih para guru dan kepala sekolah untuk diterapkan di sekolah masing-masing, dan diharapkan tak hanya sekadar menjadi materi berbasis text-book. Kurikulum Merdeka Belajar benar-benar mengembalikan otoritas pembelajaran kepada para guru.”
David J. Malan, Gordon McKay Professor dalam the Practice of Computer Science Harvard University, yang menjadi pemimpin proyek kelas CS50, menjelaskan, program ini memang dirancang agar dapat dijangkau oleh banyak orang, terutama guru, di berbagai belahan penjuru dunia secara gratis.
“Program ini dirancang untuk mendorong para guru menjadi lebih kreatif dalam menyusun kurikulum pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para siswa,” kata David.
tulis komentar anda