Mengenal Clareta Milena, Mahasiswa Peraih IPK Tertinggi pada Wisuda April ITB 2023
Senin, 17 April 2023 - 10:48 WIB
Buah dari kesungguhannya dalam belajar, Clareta berhasil menjadi Mahasiswa Terbaik Program Studi Kriya Tahun 2021 dan menjuarai beberapa kompetisi seperti juara 3 National Digital Poster Competition dan finalis di Lomba Perancangan Aksesori (LPA), Jakarta Fashion Week tahun 2023. Di ajang tersebut, Clareta mengikut sertakan Tugas Akhirnya (TA) yaitu perhiasan yang berbahan dasar bioplastik dan pewarna alam.
Selain belajar di kelas, Clareta juga aktif dalam mengikuti beberapa kepanitiaan dan organisasi dalam maupun luar kampus. Salah satu organisasi dan kepanitiaan yang pernah Clareta ikuti adalah ITB Student Orchestra dan konferensi mahasiswa tingkat ASEAN tentang sustainable industry di bagian departemen Media dan Marketing.
Di kepanitiaan tersebut, Clareta bertugas engagement orang-orang misalnya promosi melalui media sosial.
Clareta juga pernah terlibat dalam beberapa proyek dan exhibition. Ia pernah magang selama tiga bulan di Smart Textile (SMARTEX) di Gent University, Belgia. Di sana, Clareta banyak menghabiskan waktu di laboratorium untuk mengetes kekuatan dari serat-serat tekstil.
Menurutnya smart textile ini bisa menjadi masa depan dari industri tekstil karena kemampuannya untuk bereaksi terhadap stimulus eksternal sehingga tekstil yang dihasilkan tidak hanya indah namun juga fungsional.
Selanjutnya, Clareta juga pernah menjadi peserta di Biomaterial Exhibition on Sparc Campus by Playo Material Labrary dan Binar: Explorative Craft oleh Himpunan Mahasiswa TERIKAT ITB pada tahun 2021. Di pameran tersebut, Clareta mengikutsertakan tugas-tugas kuliahnya dan banyak belajar tentang hal-hal baru, salah satunya adalah tentang pewarna alam.
Menurut Clareta, pewarna alam memiliki keunikan tersendiri karena pewarna alam sudah lama digunakan manusia, namun masih banyak yang bisa diteliti mengingat potensinya yang melimpah di Indonesia.
Memasuki semester 7, Clareta mulai menyusun tugas akhirnya. Sempat mengubah topik, akhirnya Clareta mantap menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Eksplorasi Pewarna Alam pada Bioplastik sebagai Tekstil Alternatif untuk Produk Kriya”. Di dalam TA tersebut, Clareta mencoba mengaplikasikan pewarna alam tingi, tegeran, jalawe, dan indigo pada bioplastik homemade yang dibuat dari alat-alat dapur.
Tujuan dari penelitiannya ini adalah sebagai material alternatif pengganti tekstil yang biodegradable. Hasilnya, diperoleh formula bioplastik dari campuran gelatin, tapioka, dan agar-agar yang memiliki karakter seperti tekstil yaitu dapat ditekuk ke berbagai arah, dapat dijahit, dapat digunting.
Produk kriya yang dibuat pada TA Clareta adalah perhiasan dengan judul “Alumarekah”. Perhiasannya terdiri dari dua sub koleksi yaitu Alum dan Rekah yang menceritakan siklus hidup yang juga selaras dengan sifat bioplastik yang diciptakan yaitu larut dalam air dan mudah terurai ke tanah. “Sesuatu yang mekar di suatu saat akan layu atau mati,” ujarnya.
Selain belajar di kelas, Clareta juga aktif dalam mengikuti beberapa kepanitiaan dan organisasi dalam maupun luar kampus. Salah satu organisasi dan kepanitiaan yang pernah Clareta ikuti adalah ITB Student Orchestra dan konferensi mahasiswa tingkat ASEAN tentang sustainable industry di bagian departemen Media dan Marketing.
Di kepanitiaan tersebut, Clareta bertugas engagement orang-orang misalnya promosi melalui media sosial.
Clareta juga pernah terlibat dalam beberapa proyek dan exhibition. Ia pernah magang selama tiga bulan di Smart Textile (SMARTEX) di Gent University, Belgia. Di sana, Clareta banyak menghabiskan waktu di laboratorium untuk mengetes kekuatan dari serat-serat tekstil.
Menurutnya smart textile ini bisa menjadi masa depan dari industri tekstil karena kemampuannya untuk bereaksi terhadap stimulus eksternal sehingga tekstil yang dihasilkan tidak hanya indah namun juga fungsional.
Selanjutnya, Clareta juga pernah menjadi peserta di Biomaterial Exhibition on Sparc Campus by Playo Material Labrary dan Binar: Explorative Craft oleh Himpunan Mahasiswa TERIKAT ITB pada tahun 2021. Di pameran tersebut, Clareta mengikutsertakan tugas-tugas kuliahnya dan banyak belajar tentang hal-hal baru, salah satunya adalah tentang pewarna alam.
Menurut Clareta, pewarna alam memiliki keunikan tersendiri karena pewarna alam sudah lama digunakan manusia, namun masih banyak yang bisa diteliti mengingat potensinya yang melimpah di Indonesia.
Memasuki semester 7, Clareta mulai menyusun tugas akhirnya. Sempat mengubah topik, akhirnya Clareta mantap menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Eksplorasi Pewarna Alam pada Bioplastik sebagai Tekstil Alternatif untuk Produk Kriya”. Di dalam TA tersebut, Clareta mencoba mengaplikasikan pewarna alam tingi, tegeran, jalawe, dan indigo pada bioplastik homemade yang dibuat dari alat-alat dapur.
Tujuan dari penelitiannya ini adalah sebagai material alternatif pengganti tekstil yang biodegradable. Hasilnya, diperoleh formula bioplastik dari campuran gelatin, tapioka, dan agar-agar yang memiliki karakter seperti tekstil yaitu dapat ditekuk ke berbagai arah, dapat dijahit, dapat digunting.
Produk kriya yang dibuat pada TA Clareta adalah perhiasan dengan judul “Alumarekah”. Perhiasannya terdiri dari dua sub koleksi yaitu Alum dan Rekah yang menceritakan siklus hidup yang juga selaras dengan sifat bioplastik yang diciptakan yaitu larut dalam air dan mudah terurai ke tanah. “Sesuatu yang mekar di suatu saat akan layu atau mati,” ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda