Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Terbanyak di Indonesia? Simak Tanggapan Kepala Sekolah Ini

Senin, 17 Juli 2023 - 15:33 WIB
Kepala Sekolah SMK Nuansa Bogor Leanmunuk T Soblely. Foto/Tangkap layar YouTube Partai Perindo.
JAKARTA - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyumbang tingkat pengangguran terbuka per Februari 2023 sebesar 9,60%. Sebenarnya, apa yang melatarbelakangi data ini?

Kepala Sekolah SMK Nuansa Bogor, Leanmunuk T Soblely mengungkapkan ada beberapa alasan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi penyumbang terbesar pengangguran di Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan data BPS itu dikarenakan banyak pesaing-pesaing dari SMK bahkan jenjang lainnya untuk bisa terserap di dunia industri dan dunia usaha.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Kapolresta Solo Antar Siswa yang Viral Dampingi Ayahnya Menjadi Ojol



"Kalau pandangan saya sebagai kepala sekolah, kenapa Lulusan SMK itu banyak yang nganggur sebenarnya banyak saingan- saingannya," katanya pada podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Jumat (14/7/2023).

Dia menuturkan, sejatinya lulusan SMK itu memiliki kemampuan tinggi karena sekolahnya sangat mengutamakan kompetensi. Namun ketika menghadapi dunia kerja, mereka harus bersaing dengan teman satu sekolah dan juga siswa sekolah lain.

Baca juga: Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif Beserta Contohnya

Selain itu, tambah Leanmunuk, dukungan perusahaan untuk mempekerjakan lulusan SMK juga rendah. "Sekarang dunia pekerjaan ini seperti apa mendukung lulusan SMK disitulah yang menjadi kendala dan juga saingan nya bukan cuma SMK ada lulusan D3 dan S1. Itu ada yang lulusan-lulusan kualifikasi nya itu harus S1 udah diterima kerja,"ujar dia.

Dia pun berpesan kepada generasi milenial untuk memiliki tekad kuat untuk melanjutkan studi dan ke jenjang lebih tinggi dan fokus belaajr. Sebab masa depan, kata Leanmunuk, itu ditentukan oleh pendidikan untuk menciptakan SDM berkualitas bagi bangsa.

"Jadi harus ditumbuhkan semangatnya, orang tua dan guru pasti sudah maksimal. Tinggal bagaimana anak-anak ini memotivasi dirinya sendiri untuk mau belajar karena tantangan di depan itu akan lebih sulit lagi,"tuturnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More