Mahasiswa UI Ditantang Kembangkan Riset untuk Kedaulatan RI

Kamis, 17 Agustus 2023 - 19:15 WIB
Menurut Petrus Tjandra terkait sawit, Menko Marvest RI Luhut Panjaitan pernah menjelaskan di Davos Swiss beberapa waktu lalu, Indonesia bisa stop penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke BBM sawit di 2045.

Baca juga: HUT ke-78 RI di IPB University, Prof Arif Satria: Mari Kerja Keras, Majukan Bangsa

"Harapan ini harus kita sambut dengan sungguh-sungguh, meski sejak ungkapan Luhut Panjaitan januari lalu, sampai dengan hari ini belum mendapatkan atensi yang berarti dari pemerintah maupun pengusaha terkait, bahkan mendapat kecaman dunia terkait issue deforestasi dan peningkatan emisi gas rumah kaca," ucapnya.

Tapi dalam kalkulasi awal, Petrus Tjandra optimistis, hal ini sangat mungkin bisa diwujudkan.

“Artinya di 2045 akan ada produksi 100 juta ton minyak sawit. Dan nilainya USD100 miliar. Dan 30 persennya untuk bahan pangan. Sehingga, di 2045 kita punya renewable energy. Tapi memang tidak semuanya setuju dengan pemaparan beliau (Luhut,red),” katanya.

Namun, menurut Petrus, yang lebih menantang adalah bagaimana cara mewujudkan program 100 juta ton CPO di tahun 2045 tanpa deforestasi dan peningkatan efek emisi gas rumah kaca.

Dalam hitung-hitungan pengusaha asal Teluk Betung Bandar Lampung ini, jika dirawat dengan sempurna, maka dalam satu hektar lahan bisa menghasilkan 30 hingga 36 ton tandan buah segar. “Tapi yang ada sekarang hanya 9 ton saja,” kata CEO Agro Investama ini.

Hal ini lantaran penanaman, perawatan dan panen tidak sesuai dengan prosedur yang baik. Misalnya, terkait bibit saja, harus mengambil dari pembuat benih agar menghasilkan sawit yang baik.

“Kerap kali saat terdesak kebutuhan maka buah yang masih mentah dipotong. Padahal kadar minyaknya baru 14 persen. Malah takut memetik saat matang karena petani khawatir busuk,” katanya.

Jika perawatan hingga panen dilakukan dengan sempurna saja, maka dalam satu hektare sawit bisa hasilkan 25 ton tandan buah segar sudah sangat baik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More