Profil SMA BOPKRI 1, Tempat Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 Menempuh Masa Emas Remaja
Kamis, 05 Oktober 2023 - 16:04 WIB
Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 merupakan lulusan SMA BOPKRI 1, Yogyakarta. Di SMA tersebut, dia menyelesaikan studinya pada tahun 1987. Foto/BPCB DIY.
JAKARTA - Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 merupakan lulusan SMA BOPKRI 1 , Yogyakarta. Di SMA tersebut, Ganjar menyelesaikan studinya pada tahun 1987, sebelumnya akhirnya melanjutkan jenjang studinya sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada.
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut memiliki berbagai kenangan di SMA BOPKRI 1. Salah satunya ia utarakan ketika menghadiri Reuni Akbar SMA BOPKRI 1, Yogyakarta. Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 tersebut mengingat kenangan berharga dengan gurunya ketika ditanya seputar Pendidikan Moral dan Pancasila (PMP) di sekolah.
Kenangan bersama gurunya yaitu Ibu Rustri menghadirkan momen yang tidak terlupakan dalam hidupnya. Pertanyaan yang dia ingat dengan jelas dari pelajaran PMP di kelas 1 J, terkait dengan menjadi duta besar dan apa surat yang akan diberikan untuk kepala negara perwakilan, menunjukkan betapa pengalaman pendidikan di SMA BOPKRI 1 memiliki dampak signifikan dalam membentuk pemikiran dan pemahaman nilai-nilai Pancasila, yang mungkin menjadi salah satu fondasi prinsip-prinsipnya dalam mencalonkan diri sebagai pemimpin Indonesia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Janji Hadirkan Sekolah Gratis se-Indonesia Bila Terpilih Menjadi Presiden
SMA BOPKRI 1 yang telah mengajarkan berbagai nilai hidup berharga bagi Ganjar ini beralamat di Jalan Wardhani No. 2, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Walau SMA BOPKRI 1 merupakan sekolah swasta Kristen, sekolah ini tidak membeda-bedakan latar belakang siswanya, seperti Ganjar Pranowo yang beragama Islam dapat belajar di tempat ini.
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, yang lebih dikenal sebagai SMA BOSA, merupakan sekolah swasta yang berdiri di bawah naungan Yayasan BOPKRI. Sekolah ini memiliki sejarah panjang yang dimulai pada 1 Agustus 1946 sebagai Christelijke MULO, yang kemudian menjadi SMA untuk peserta didik Kristen pada masa kolonial Belanda.
Selain itu, gedung yang kini menjadi SMA BOSA Yogyakarta sebelumnya digunakan oleh Militer Akademi Yogyakarta pada masa kemerdekaan Indonesia. Sebagai bagian dari upaya pemulihan pasca perang kolonial, SMA BOSA dibuka kembali pada tahun 1949 atas rekomendasi Sri Sultan HB IX dan menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Yogyakarta.
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut memiliki berbagai kenangan di SMA BOPKRI 1. Salah satunya ia utarakan ketika menghadiri Reuni Akbar SMA BOPKRI 1, Yogyakarta. Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 tersebut mengingat kenangan berharga dengan gurunya ketika ditanya seputar Pendidikan Moral dan Pancasila (PMP) di sekolah.
Kenangan bersama gurunya yaitu Ibu Rustri menghadirkan momen yang tidak terlupakan dalam hidupnya. Pertanyaan yang dia ingat dengan jelas dari pelajaran PMP di kelas 1 J, terkait dengan menjadi duta besar dan apa surat yang akan diberikan untuk kepala negara perwakilan, menunjukkan betapa pengalaman pendidikan di SMA BOPKRI 1 memiliki dampak signifikan dalam membentuk pemikiran dan pemahaman nilai-nilai Pancasila, yang mungkin menjadi salah satu fondasi prinsip-prinsipnya dalam mencalonkan diri sebagai pemimpin Indonesia.
Baca juga: Ganjar Pranowo Janji Hadirkan Sekolah Gratis se-Indonesia Bila Terpilih Menjadi Presiden
SMA BOPKRI 1 yang telah mengajarkan berbagai nilai hidup berharga bagi Ganjar ini beralamat di Jalan Wardhani No. 2, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Walau SMA BOPKRI 1 merupakan sekolah swasta Kristen, sekolah ini tidak membeda-bedakan latar belakang siswanya, seperti Ganjar Pranowo yang beragama Islam dapat belajar di tempat ini.
Berikut Profil dari SMA BOPKRI 1, Tempat Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 Menempuh SMA
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, yang lebih dikenal sebagai SMA BOSA, merupakan sekolah swasta yang berdiri di bawah naungan Yayasan BOPKRI. Sekolah ini memiliki sejarah panjang yang dimulai pada 1 Agustus 1946 sebagai Christelijke MULO, yang kemudian menjadi SMA untuk peserta didik Kristen pada masa kolonial Belanda.
Selain itu, gedung yang kini menjadi SMA BOSA Yogyakarta sebelumnya digunakan oleh Militer Akademi Yogyakarta pada masa kemerdekaan Indonesia. Sebagai bagian dari upaya pemulihan pasca perang kolonial, SMA BOSA dibuka kembali pada tahun 1949 atas rekomendasi Sri Sultan HB IX dan menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Yogyakarta.
tulis komentar anda