Gedung Arsip Nasional Jadi Lokasi Deklarasi Ganjar-Mahfud, Ini Sejarah di Balik Pendiriannya
Rabu, 18 Oktober 2023 - 17:58 WIB
Rumah de Klerk sempat berpindah kepemilikan. Bahkan pada abad ke-19 rumah yang awalnya menjadi rumah peristirahatan itu berubah menjadi panti asuhan.
Pada tahun 1900, ada rencana untuk membongkar rumah tersebut untuk dijadikan pertokoan. De Klerk dan perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu pun turun tangan untuk menyelamatkan gedung bersejarah tersebut.
De Klerk memakai rumah tersebut selama 20 tahun. Pada tahun 1925, departemen pertambangan pemerintah kolonial Belanda memakai gedung ini. Kemudian, tempat tersebut dijadikan Lands archief (arsip negeri), yang setelah kemerdekaan Republik Indonesia menjadi gedung arsip nasional.
Tahun 1974, arsip nasional dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Setelah pemindahan selesai tahun 1979, gedung ini tidak digunakan sama sekali dan kondisinya semakin memburuk menjelang tahun 1990-an.
Kemudian pada tahun 1995, para pengusaha Belanda di Indonesia mengumpulkan dana untuk pemugaran rumah de Klerk yang sudah dalam keadaan rusak sebagai hadiah ulang tahun ke-50 kemerdekaan Indonesia dari bangsa Belanda ke bangsa Indonesia. Pemugaran selesai akhir tahun 1998.
Baca juga: Angela Tanoesoedibjo Sebut Mahfud MD Pendekar Hukum: Positif di Kalangan Milenial
Bangunan Museum Arsip Nasional berbentuk U dengan bangunan tambahan di bagian belakangnya. Bangunan utama berlantai 2, dibangun dengan bata merah dengan atap yang tinggi. Denah bangunannya mencerminkan denah rumah yang besar dan klasik dengan aksis utama barat-timur dan aksis kedua utara-selatan. Lantai dasarnya luas. Pintu utamanya tinggi dihiasi lubang ventilasi yang indah di atasnya.
Di lantai kedua ini terdapat beberapa ruangan besar, mulai dari ruang makan, lukisan peta dunia, peta Batavia, kamar tidur Reiner de Klerk, lengkap dengan tempat tidurnya.
tulis komentar anda