Kemenag Pastikan Pengelola Pesantren Utamakan Keselamatan Santri

Rabu, 05 Agustus 2020 - 08:54 WIB
Kemenag memastikan sebanyak 86 santri Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo yang positif COVID-19 sudah sembuh semua. FOTO/IST
JAKARTA - Sars Cov-II atau virus corona menyebar ke sejumlah pesantren di Kabupaten Ponorogo, Magetan, dan Wonogiri. Kabar gembiranya, 86 santri Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo yang positif COVID-19 sudah sembuh semua.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag), Waryono mengatakan, kasus corona di Ponpes Gontor bukan berasal dari santri, tetapi dari orang tua yang mengantar anaknya.

"Makanya, pondok-pondok tidak boleh ditengok oleh orang tua dan yang mengantar tidak boleh sampai masuk. Gontor sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya kepada SINDOnews, Selasa sore (4/8/2020).( )

Para santri Gontor, menurutnya, sebelum masuk ke pondok harus menjalani karantina terlebih dahulu di luar. Setelah dipastikan sehat baru boleh masuk ke asrama. "Itu Gontor yang fasilitasnya bagus. Kalau pondok-pondok yang fasilitasnya kurang, saya memahami sangat potensial. Tapi sekali lagi, kiai-kiai itu hati-hati," ujarnya.

Para kiai dan pengelola pondok pesantren, katanya, akan mengutamakan keselamatan anak-anak dibanding proses belajar. Pesantren-pesantren tradisional pun menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat untuk mencegah penyebaran virus corona. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah dan gugus tugas setempat dalam pembukaan pelaksanaan pendidikan di pondok.

Waryono mengungkapkan bahwa permasalahan di pesantren itu lantaran para kiai tidak bisa menolak calon santri. Situasinya beda dengan penerimaan di sekolah umum. Ketika kuota sudah habis, para orang tua dan anak mencari sekolah lain.( )

Mantan Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu menuturkan, kiai akan menerima baik santri lama maupun baru. "Apalagi orang tuanya percaya pada pesantren tertentu bisa membuat anaknya lebih bagus. Yang sudah pasrah. Bongkokan kalau kata orang Jawa," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More