Unika Atma Jaya Kukuhkan Guru Besar ke-28 dari Fakultas Teknik
Minggu, 26 November 2023 - 11:52 WIB
Kemampuan memberikan layanan keinjiniringan dengan kecepatan penyediaan material, dan perawatan yang cepat dan akurat sesuai karakteristik kebutuhan lokal menjadi satu kelebihan yang dimiliki pelaku industri nasional.
Selain itu juga kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.
Baca juga: Prof Ali Masykur Musa: Politik Pendidikan Islam Jangan Kaji Ulang Pancasila
Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, Perguruan Tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil. Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan.
Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
“Perguruan Tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.
Menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan industri manufaktur material komposit polimer, kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan. Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif.
Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer. Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur.
Temuan dan inovasi yang berguna akan terlahir dari dunia nyata yang ditekuni terus menerus. Inovasi yang terus dilahirkan di dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut mampu bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.
“Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak takut bersaing dengan perusahaan asing telah menjadi kenyataan yang senyata-nyatanya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur komposit polimer, namun juga berlaku bagi industri lainnya,” pungkasnya.
Selain itu juga kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.
Baca juga: Prof Ali Masykur Musa: Politik Pendidikan Islam Jangan Kaji Ulang Pancasila
Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, Perguruan Tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil. Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan.
Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
“Perguruan Tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.
Menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan industri manufaktur material komposit polimer, kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan. Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif.
Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer. Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur.
Temuan dan inovasi yang berguna akan terlahir dari dunia nyata yang ditekuni terus menerus. Inovasi yang terus dilahirkan di dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut mampu bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.
“Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak takut bersaing dengan perusahaan asing telah menjadi kenyataan yang senyata-nyatanya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur komposit polimer, namun juga berlaku bagi industri lainnya,” pungkasnya.
tulis komentar anda