Belajar Manajemen Wisata, Ubaya Ajak Desa Binaan ke Desa Penglipuran Bali

Kamis, 01 Agustus 2024 - 11:00 WIB
Kegiatan pada 26-28 Juli 2024 itu diikuti juga oleh perwakilan Desa Belik, yang terdiri dari perwakilan pemerintah desa, Bumdes Mulya Jaya Belik, BPD, Karang taruna, PKK, dan UMKM.

Pembelajaran di desa Penglipuran dilakukan selama 2 hari 1 malam. Pada hari pertama, rombongan didampingi tour guide berkeliling melihat kondisi lingkungan pemukiman masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, dan melihat hutan bambu di Desa Penglipuran.

Pada kesempatan ini tim berkesempatan untuk berdialog dengan pengelola terkait konservasi bambu dan melihat secara langsung pembuatan ornamen dari bambu yang bisa mempercantik hutan bambu. Tim juga berkesempatan untuk berkeliling menggunakan shuttle yang digunakan untuk mengantarkan wisatawan dari hutan bambu menuju tempat parkir.

Selain kunjungan lapangan tim pengabdian Ubaya ini juga mendapat materi pembelajaran terkait manajemen pengelolaan wisata, pengelolaan restoran, dan pelayanan prima pelanggan. Hadir sebagai narasumber adalah I Nengah Moneng, selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.

“Di desa Penglipuran, setiap warga berkesempatan untuk menjadi tuan rumah yang menyediakan makanan bagi tamu atau wisatawan. Penyajian makanan bisa dilakukan di rumah masing-masing penduduk atau di lokasi jalan utama Desa Penglipuran. Meskipun masyarakat yang menjadi vendor makanan, namun manajemen pengelolaan berada di bawah koordinasi pengelola desa wisata Penglipuran. Jadi, setiap warga yang bersedia akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi vendor makanan bagi tamu atau wisatawan.”, ujar I Nengah Moneng.

Direktur Bumdes Mulya Jaya Desa Belik, Naif Santoso, yang turut menjadi peserta pembelajaran lapangan, menyampaikan terima kasih. "Atas nama Bumdes dan perwakilan Desa Belik, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas kesempatan luar biasa yang diberikan oleh Ubaya melakukan studi lapangan ini," katanya.

Menurut Naif, pembelajaran yang didapatkan pihaknya sangatlah banyak dan berharga. "Kami bisa melihat perjuangan yang tidak mudah di desa adat Penglipuran Bangli. Yang terjadi di Desa Penglipuran merupakan contoh komitmen yang luar biasa dan pelayanan yang prima," ujarnya.

Desa Panglipuran Bali berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar. Salah satu desa primadona wisata di Bali. Suasananya sejuk dan asri. Desa seluas 112 hektar ini yang 40% di antaranya merupakan hutan bamboo. Desa wisata Penglipuran terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Bukan hanya turis yang berkunjung. Sejumlah rombongan datang untuk belajar mengelola desa wisata.

Segudang prestasi nasional bahkan internasional telah diraih. Pada 2023, Desa Wisata Penglipuran terpilih menjadi salah satu dari 54 UNWTO (United Nation World Tourism Organization) Best Tourism Villages 2023.

Beberapa penghargaan lain yang diterima Desa Wisata Penglipuran adalah Juara I Cipta Award 2023, Juara II Desa Wisata tingkat nasional tahun 2014, Desa Wisata standar ASEAN tahun 2017, standar homestay Asia, Green Destination Sustainable 2019 dan penghargaan Non Tourism Sebagai kampung Iklim.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More