7 Contoh Teks Anekdot Politik, Sindiran Tajam dengan Unsur Humor
Jum'at, 15 November 2024 - 10:26 WIB
“Pilih nomor 2, ya, Pak Joko, jangan sampai lupa!” ujar mereka dengan ramah.
Baca juga: Teks Rekon: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya
“Beress,” sahut Joko, menerima amplop tanpa ragu.
Melihat suaminya menerima dua amplop dari dua kubu yang berbeda, sang istri merasa sedikit heran.
“Mas, kok bisa ya dua-duanya kamu iyaa-in? Nanti kalau salah satu yang kalah, gimana? Mereka bisa kecewa lho, Mas,” tanya sang istri, sedikit khawatir.
Joko pun menjawab dengan santai, “Halah, Bu. Kalau mereka udah kepilih nanti, juga belum tentu mikirin kita. Kalau mereka sudah memanfaatkan kita, ya kita juga manfaatkan mereka balik. Hehe…” Joko tertawa ringan, merasa tak ada yang salah dengan sikapnya.
Sang istri mengangguk perlahan, seakan paham dengan pemikiran suaminya. “Hmm, benar juga, Mas. Kalau begitu ya sudah.”
Pesan di dalamnya : Pesan yang terkandung dalam anekdot ini adalah kritik terhadap praktik politik uang dan ketidakjujuran dalam proses pemilihan.
Baca juga: Teks Rekon: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya
“Beress,” sahut Joko, menerima amplop tanpa ragu.
Melihat suaminya menerima dua amplop dari dua kubu yang berbeda, sang istri merasa sedikit heran.
“Mas, kok bisa ya dua-duanya kamu iyaa-in? Nanti kalau salah satu yang kalah, gimana? Mereka bisa kecewa lho, Mas,” tanya sang istri, sedikit khawatir.
Joko pun menjawab dengan santai, “Halah, Bu. Kalau mereka udah kepilih nanti, juga belum tentu mikirin kita. Kalau mereka sudah memanfaatkan kita, ya kita juga manfaatkan mereka balik. Hehe…” Joko tertawa ringan, merasa tak ada yang salah dengan sikapnya.
Sang istri mengangguk perlahan, seakan paham dengan pemikiran suaminya. “Hmm, benar juga, Mas. Kalau begitu ya sudah.”
Pesan di dalamnya : Pesan yang terkandung dalam anekdot ini adalah kritik terhadap praktik politik uang dan ketidakjujuran dalam proses pemilihan.
2. Anekdot Tentang Kursi Dewan dan Janji Politik
tulis komentar anda