7 Contoh Teks Anekdot Politik, Sindiran Tajam dengan Unsur Humor
Jum'at, 15 November 2024 - 10:26 WIB
Timin : “Hah? Baju tahanan KPK? Kok bisa?”
Temon : “Iyalah, coba deh kamu pikir, seorang politisi harus minimal mencuri uang negara sebesar Rpsatu miliar dulu, baru deh bisa pakai baju itu. Kayaknya itu baju paling mahal yang bisa mereka dapatkan setelah berjuang keras korupsi!”
Timin : “Ohhh, sekarang aku ngerti! Kamu ngomongin baju tahanan KPK yang mereka kenakan setelah ditangkap karena kasus korupsi, ya?”
Mereka berdua kemudian tertawa sambil memesan kopi lagi. Sambil sesekali melihat rekan-rekan mereka yang juga berpotensi menjadi politisi, mereka berdua mengenang teman-teman mereka yang sudah terlanjur mengenakan baju tahanan KPK—baju yang, meskipun terbuat dari bahan biasa, dianggap sebagai simbol “keberhasilan” mereka di dunia politik.
Pesan di dalamnya : Pesan yang terkandung dalam anekdot ini adalah kritik terhadap maraknya praktik korupsi di kalangan politisi, terutama mereka yang memanfaatkan jabatan publik untuk kepentingan pribadi.
Di sebuah kantin kantor, Sela dan Salwa sedang asyik berbicara tentang baju yang akan mereka beli setelah pulang kerja nanti. Mereka berbincang tentang berbagai pilihan merek baju dari butik-butik ternama yang ada di kota.
Sela : "Eh, Sall , aku lagi kepikiran mau beli baju Gucci deh, cantik banget! Atau mungkin Channel juga oke."
Salwa : "Iya, atau YSL juga nggak kalah keren. Baju-baju kayak gitu pasti bikin penampilan makin keren!"
Tiba-tiba, Sigit , teman mereka yang baru saja datang, ikut bergabung dalam percakapan dan menyela dengan sebuah pertanyaan yang mengejutkan.
Temon : “Iyalah, coba deh kamu pikir, seorang politisi harus minimal mencuri uang negara sebesar Rpsatu miliar dulu, baru deh bisa pakai baju itu. Kayaknya itu baju paling mahal yang bisa mereka dapatkan setelah berjuang keras korupsi!”
Timin : “Ohhh, sekarang aku ngerti! Kamu ngomongin baju tahanan KPK yang mereka kenakan setelah ditangkap karena kasus korupsi, ya?”
Mereka berdua kemudian tertawa sambil memesan kopi lagi. Sambil sesekali melihat rekan-rekan mereka yang juga berpotensi menjadi politisi, mereka berdua mengenang teman-teman mereka yang sudah terlanjur mengenakan baju tahanan KPK—baju yang, meskipun terbuat dari bahan biasa, dianggap sebagai simbol “keberhasilan” mereka di dunia politik.
Pesan di dalamnya : Pesan yang terkandung dalam anekdot ini adalah kritik terhadap maraknya praktik korupsi di kalangan politisi, terutama mereka yang memanfaatkan jabatan publik untuk kepentingan pribadi.
5. Anekdot Tentang Baju Tahanan KPK dan Humor Politik
Di sebuah kantin kantor, Sela dan Salwa sedang asyik berbicara tentang baju yang akan mereka beli setelah pulang kerja nanti. Mereka berbincang tentang berbagai pilihan merek baju dari butik-butik ternama yang ada di kota.
Sela : "Eh, Sall , aku lagi kepikiran mau beli baju Gucci deh, cantik banget! Atau mungkin Channel juga oke."
Salwa : "Iya, atau YSL juga nggak kalah keren. Baju-baju kayak gitu pasti bikin penampilan makin keren!"
Tiba-tiba, Sigit , teman mereka yang baru saja datang, ikut bergabung dalam percakapan dan menyela dengan sebuah pertanyaan yang mengejutkan.
tulis komentar anda