Pendidikan Kunci Masa Depan, Begini Strategi dan Tantangannya di Tahun 2025

Sabtu, 04 Januari 2025 - 08:30 WIB
Untuk tahun 2025, Kemendikdasmen memprioritaskan beberapa program strategis, seperti penguatan pendidikan karakter, pemerataan akses pendidikan melalui wajib belajar 13 tahun, dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

Kementerian juga berfokus pada pengembangan talenta unggul dan penyediaan layanan pendidikan yang merata bagi seluruh siswa di Indonesia, termasuk bantuan pendidikan bagi 18,59 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar.

"Dengan total anggaran Kemendikdasmen pada tahun 2025 sebesar Rp33,5 triliun, sejumlah program prioritas akan dilaksanakan, termasuk peningkatan kualitas pendidikan vokasi melalui magang dan sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK, serta penguatan literasi dan kebahasaan melalui distribusi buku bacaan bermutu dan pembinaan komunitas sastra," tuturnya.

Sementara Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan, tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi kita semua, khususnya dalam pelaksanaan tugas di Komisi X DPR RI.

"Sebagai komisi yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, perpustakaan, riset dan inovasi, serta statistik, Komisi X DPR RI bekerja untuk memastikan bahwa berbagai program dan kebijakan yang dirancang pemerintah dapat berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya kepada SINDOnews, dikutip Jumat (3/1/2025).

Politikus Golkar ini mengatakan, ketika kalender beralih ke tahun 2025, Komisi X DPR RI menyambut lembaran baru dengan harapan dan optimisme yang tinggi, serta tetap fokus pada isu-isu penting dalam bidang pendidikan.

Kepada Kemendikdasmen, Hetifah menuturkan, Komisi X mendesak Kemendikdasmen untuk merumuskan kebijakan dan strategi penyelesaian permasalahan guru honorer dan PPPK seperti gaji, tunjangan, sertifikasi, dan distribusi.

"Serta menghitung kebutuhan anggaran dan target penyelesaiannya, termasuk percepatan sertifikasi guru dan dosen," jelas Hetifah.

Sementara untuk Kemendikti Saintek, Komisi X mendorong evaluasi dan penyelesaian terhadap permasalahan perguruan tinggi, di antaranya seperti seleksi mahasiswa, tunjangan kinerja dosen, dan percepatan sertifikasi dosen.

"Juga mendorong peningkatan jumlah beasiswa dan menambah program dan bantuan bagi perguruan tinggi swasta yang tepat sasaran dan dikelola dengan baik, serta meningkatkan alokasi anggaran untuk perguruan tinggi vokasi baik dalam bentuk sarpras maupun non-sarpras," ujarnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More