Jabat Rektor IBIK Bogor, Prof Moermahadi Berharap Muncul SDM Berkualitas

Sabtu, 09 Januari 2021 - 15:02 WIB
Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK) Bogor, Jawa Barat, kini mempunyai rektor baru yakni Prof Moermahadi Soerja Djanegara untuk periode 2021-2024. Foto/Istimewa
JAKARTA - Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK) Bogor, Jawa Barat, kini mempunyai rektor baru yakni Prof Moermahadi Soerja Djanegara untuk periode 2021-2024. Pelantikan Rektor IBIK Bogor ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

(Baca juga: 123 Orang Diberi Beasiswa untuk Dorong Pembangunan SDM di Desa)

Moermahadi Soerja Djanegara dalam sambutannya usai dilantik sebagai Rektor mengatakan, dalam rentang waktu 48 tahun, Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan selalu berkomitmen pada kualitas pendidikan yang bergerak selaras dengan perkembangan zaman.

(Baca juga: Pakar Sebut Keputusan Rektor Unpad Terkait Wadek dan HTI Punya Dasar Hukum Kuat)

"Melahirkan insan-insan berkualitas dan memberi sumbangsih berharga untuk peradaban," kata Prof Moermahadi, Sabtu (9/1/2021).

(Baca juga: Kesal Terjadi Klaster Unsika, Bupati Karawang Panggil Rektorat)

Rektor yang juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) 2018-2020 ini juga mengungkapkan, transformasi kelembagaan adalah sebuah keniscayaan untuk sebuah lembaga yang mampu mengubah tantangan zaman menjadi kesempatan.

"Hal ini sangat disadari oleh IBI Kesatuan demi mewujudkan visi menjadi World Research University yang berkarakter kewirausahaan. Perubahan zaman sejak lembaga pendidikan ini didirikan telah dapat dibuktikan dalam seluruh transformasi kelembagaan yang dilakukan oleh Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan," ucapnya.

Kata Moermahadi, era teknologi informasi yang menembus batas ruang, waktu, dan teritorial menjadi perhatian utama bagi Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan untuk mengembangkan pola pendidikan yang berkualitas sesuai dengan standar mutu nasional maupun internasional.

"Guna mewujudkan sumber daya manusia yang inovatif dan mempunyai jiwa kewirausahaan yang kuat, maka setiap sivitas akademika didorong untuk melakukan riset produk dan jasa intelektual yang mampu menghasilkan nilai ekonomi (Intellectual Economic Value Product)," ungkap Guru Besar Akuntansi ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More