Trobosan Baru PJJ, Unusa Hadirkan Laboratorium Virtual Reality dan Microteaching
Sabtu, 06 Februari 2021 - 12:09 WIB
Ia menegaskan, Unusa berusaha untuk bisa beradaptasi dengan kondisi ke kinian, tapi juga dibarengi dengan tindakan kreatif.
“Rasanya menghadapi Pandemi Covid-19, pengelola lembaga pendidikan tak hanya dituntut mampu beradaptasi tapi juga kreatif dan inovatif. Kehadiran Lab virtual reality adalah contoh kecil dalam memberikan jawaban terhadap model pembelajaran konvensional dalam hal praktikum, yang mewajibkan peserta didik hadir dalam satu laboratoroium untuk melakukan berbagai macam percobaan,” kata Jazidie.
Unusa, lanjutnya, mencoba menembus kebuntuan model pembelajaran konvensional, dalam hal ini praktikum di laboratorium dengan memanfaatkan teknologi virtual reality (VR). Sebagai perguruan tinggi swasta yang memiliki program studi dominan di bidang kesehatan, dimana praktikum menjadi prasyarat mutlak, Unusa terpikir untuk membuat terobosan dalam pembelajaran terkait dengan praktika mahasiswa.
Menurut Jazidie, memang ada cukup banyak pilihan yang hendak dilakukan. Tapi pilihan terakhir jatuh pada pemanfaatan teknologi VR. Beberapa pertimbangannya antara lain, melalui pemanfaatan VR ini mahasiswa sekaligus dituntut untuk melek terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga mahasiswa memiliki digital literacy yang memadai.
“Kini di Lab VR sedikitnya sudah memiliki tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan serta mahasiswa kebidanan. Ke depan paket modul praktikum ini akan terus ditambah, dan karena didesain sendiri oleh Unusa, maka modul-mudul ini sekaligus akan dipatenkan,” tandasnya.
“Rasanya menghadapi Pandemi Covid-19, pengelola lembaga pendidikan tak hanya dituntut mampu beradaptasi tapi juga kreatif dan inovatif. Kehadiran Lab virtual reality adalah contoh kecil dalam memberikan jawaban terhadap model pembelajaran konvensional dalam hal praktikum, yang mewajibkan peserta didik hadir dalam satu laboratoroium untuk melakukan berbagai macam percobaan,” kata Jazidie.
Unusa, lanjutnya, mencoba menembus kebuntuan model pembelajaran konvensional, dalam hal ini praktikum di laboratorium dengan memanfaatkan teknologi virtual reality (VR). Sebagai perguruan tinggi swasta yang memiliki program studi dominan di bidang kesehatan, dimana praktikum menjadi prasyarat mutlak, Unusa terpikir untuk membuat terobosan dalam pembelajaran terkait dengan praktika mahasiswa.
Menurut Jazidie, memang ada cukup banyak pilihan yang hendak dilakukan. Tapi pilihan terakhir jatuh pada pemanfaatan teknologi VR. Beberapa pertimbangannya antara lain, melalui pemanfaatan VR ini mahasiswa sekaligus dituntut untuk melek terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga mahasiswa memiliki digital literacy yang memadai.
“Kini di Lab VR sedikitnya sudah memiliki tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan serta mahasiswa kebidanan. Ke depan paket modul praktikum ini akan terus ditambah, dan karena didesain sendiri oleh Unusa, maka modul-mudul ini sekaligus akan dipatenkan,” tandasnya.
(mpw)
tulis komentar anda