Trobosan Baru PJJ, Unusa Hadirkan Laboratorium Virtual Reality dan Microteaching

Sabtu, 06 Februari 2021 - 12:09 WIB
"Akankah dengan kondisi seperti ini mengorban kualitas pembelajaran, yang bermuara pada keluaran lembaga pendidikan yang tak berkualitas? “Tentu tidak. Unusa menyiapkan semuanya itu melalui dua laboratorium ini yang tidak hanya untuk praktikum melalui virtual reality, tapi juga menyiapkan bahan ajar pada laboratorium microteaching,” tegas Nuh.

Nuh menjelaskan, selain bisa dimanfaatkan secara bersama-sama, Lab ini sekaligus bisa disetup sebagai Production House (PH) untuk menyiapkan materi pembelajaran daring.

Baca juga: FT UI Buka Prodi Magister Multidisiplin Perencanaan Wilayah dan Kota


“Sepengetahuan saya dan informasi dari vendor, teknologi dan perangkat yang disediakan di lab microteaching ini baru Unusa yang menggunakannya di Indonesia. Kami ingin mengenalkan sekaligus mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi terkini,” katanya.

Keunggulan lab microteaching yang pertama di Indonesia digunakan di lingkungan lembaga pendidikan adalah karena memiliki interactive board sebagai pengganti white board. Interactive board adalah sebuah perangkan layaknya TV berukuran 50 sampai 80 inch dengan kemampuan touch screen.

Dinamakan interactive board karena pengguna bisa langsung berinteraksi dengan apa yang ditampilkan di papan tersebut seperti, presentasi, video, dan lain lain. Selain itu agar mempermudah tenaga pengajar dalam menjelaskan suatu materi di lengkapi pula dengan teknologi bernama lightboard.

Baca juga: Cari Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru ITB, Cek Link di Sini


Cara kerja teknologi ini cukup sederhana. Mirip dengan papan tulis pada umumnya. Namun alih-alih menggunakan papan, light board menggunakan kaca, sehingga tembus pandang.

Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih atas upaya pihak yayasan yang ikut memikirkan terhadap kebutuhan mendesak di tengah keterbatasan proses pembelajaran daring terkait dengan pelaksanaan praktikum.

“Kini praktikum tidak lagi menjadi kendala. Melalui lab virtual reality mahasiswa bisa melakukan praktikum secara virtual. Sementara di lab microteaching, mahasiswa bisa melakukan praktik mengajar yang sesungguhnya, sedang dosen bisa mensetup lab-nya untuk PH menyiapkan materi perkuliahan untuk daring dengan lebih baik,” katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More