Airnav Indonesia Apresiasi Java Balloon Festival Dijadikan Studi Kasus Disertasi
Minggu, 07 November 2021 - 15:00 WIB
“Jika kita lihat data yang juga dimasukkan di dalam penelitian disertasi Algooth,
angka pilot report mengalami tren penurunan pasca intervensi dari project ini. Maka dari itu hasil evaluasi kami memang sebetulnya project ini akan berkelanjutan, namun dikarenakan adanya pandemi COVID-19, tahun 2020 dan 2021 ini kami alihkan festival menjadi sosialisasi massal melalui webinar dan konten media sosial,” papar Yohanes.
Manager Humas AirNav Indonesia menambahkan bahwa selain telah diakui dari sisi akademis, project Java Balloon Festival juga telah mendapatkan penghargaan di beberapa AirNav Indonesia ajang.
“Java Balloon Festival mendapatkan banyak apresiasi dari praktisi komunikasi baik nasional maupun internasional. Project ini telah memenangkan penghargaan Gold Winner, Sustainability Business Category dari PR Indonesia dan Finalis, Best PR by an In-House Communications Team dari Marketing PR Magazine, Singapura, di level regional Asia Tenggara,” terangnya.
AirNav Indonesia, menurut Yohanes, menyampaikan rasa syukur dan apreasiasi kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan project ini. Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Algooth yang telah mengangkat project sebagai studi kasus disertasi.
Algooth merupakan jurnalis senior yang menempa pengetahuan dan kemampuan jurnalistiknya bersama media-media besar seperti Bisnis Indonesia dan Bloomberg Businessweek.
Pengalamannya sebagai praktisi jurnalistik selama lebih dari 17 tahun di berbagai media massa baik nasional maupun internasional, termasuk di bidang akademis yakni, sebagai pengajar aktif di berbagai universitas kenamaan, tentunya memberikan perspektif baru dalam memandang kasus pelepasan balon udara liar tersebut.
"Kami mendorong generasi muda Indonesia untuk menjadikan Algooth sebagai teladan, melalui karya akademis, kita juga dapat bersama-sama berkontribusi dalam menjaga keselamatan ruang udara Nusantara,” pungkas Yohanes.
angka pilot report mengalami tren penurunan pasca intervensi dari project ini. Maka dari itu hasil evaluasi kami memang sebetulnya project ini akan berkelanjutan, namun dikarenakan adanya pandemi COVID-19, tahun 2020 dan 2021 ini kami alihkan festival menjadi sosialisasi massal melalui webinar dan konten media sosial,” papar Yohanes.
Manager Humas AirNav Indonesia menambahkan bahwa selain telah diakui dari sisi akademis, project Java Balloon Festival juga telah mendapatkan penghargaan di beberapa AirNav Indonesia ajang.
“Java Balloon Festival mendapatkan banyak apresiasi dari praktisi komunikasi baik nasional maupun internasional. Project ini telah memenangkan penghargaan Gold Winner, Sustainability Business Category dari PR Indonesia dan Finalis, Best PR by an In-House Communications Team dari Marketing PR Magazine, Singapura, di level regional Asia Tenggara,” terangnya.
AirNav Indonesia, menurut Yohanes, menyampaikan rasa syukur dan apreasiasi kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan project ini. Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Algooth yang telah mengangkat project sebagai studi kasus disertasi.
Algooth merupakan jurnalis senior yang menempa pengetahuan dan kemampuan jurnalistiknya bersama media-media besar seperti Bisnis Indonesia dan Bloomberg Businessweek.
Pengalamannya sebagai praktisi jurnalistik selama lebih dari 17 tahun di berbagai media massa baik nasional maupun internasional, termasuk di bidang akademis yakni, sebagai pengajar aktif di berbagai universitas kenamaan, tentunya memberikan perspektif baru dalam memandang kasus pelepasan balon udara liar tersebut.
"Kami mendorong generasi muda Indonesia untuk menjadikan Algooth sebagai teladan, melalui karya akademis, kita juga dapat bersama-sama berkontribusi dalam menjaga keselamatan ruang udara Nusantara,” pungkas Yohanes.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda