Kisah Marc Irawan Bangun Platform Edukasi demi Pendidikan Terbaik sang Buah Hati
Rabu, 18 Mei 2022 - 15:19 WIB
Sejak dulu, Marc memang telah memiliki ketertarikan untuk berkarier di bidang pendidikan. Tinggal menetap dan tumbuh besar di dua negara sekaligus, yakni Indonesia dan Singapura, semakin membuka cakrawala pengetahuan Marc Irawan terhadap dunia. Marc pun rela hijrah ke Negara Kanada untuk melanjutkan studi Ilmu Komputer dan Genetika di Universitas British Columbia.
Di masa-masa awal perkuliahan, Marc sempat bertekad untuk terjun ke dunia pendidikan. Namun, ia terpaksa mengurungkan niat mulianya tersebut melihat minimnya apresiasi, kerumitan, serta birokrasi sistem pendidikan di tanah air.
Sepulangnya ke Indonesia, Marc memilih untuk terlebih dahulu membantu Ayahnya menjalankan perusahaan konsultan milik keluarga. Semuanya lantas perlahan berubah ketika beberapa orang tua rekanan mulai meminta Marc mengajari anak-anak mereka tentang coding.
Ia pun menyadari ada kebahagiaan tersendiri ketika mengajari anak-anak, khususnya menerapkan metode permainan yang menyenangkan dalam pembelajaran. Menurutnya, Indonesia punya ribuan permainan tradisional dan sejak kecil, kita sudah terbiasa belajar dengan cara yang fun dan secara berkelompok.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kecintaan baru Marc akan dunia belajar-mengajar mempertemukan dirinya dengan Abhay Saboo. Saat itu, Abhay tengah mencari peluang sekaligus partner untuk membangun bisnis barunya di Indonesia.
Passion akan bidang edukasi dan keinginan besar untuk berkontribusi bagi kemajuan industri pendidikan di Indonesia, akhirnya mendorong Marc dan Abhay untuk bersama-sama menciptakan gebrakan baru. Tentunya, bukan keputusan yang mudah terlebih bagi Marc yang masih bekerja di perusahaan keluarganya saat itu.
Abhay pun turun tangan membantu Marc menyakinkan keluarga akan rencana baik ini. Marc sangat mengingat ucapan Abhay pada Ayahnya, "Hati putramu ada di dunia pendidikan". Di sisi lain, memiliki peran sebagai orang tua turut mengubah perspektif Marc akan berbagai hal.
Ia menyadari bahwa sebagai orang tua, ia ingin anaknya mendapatkan akses untuk pendidikan terbaik. Maka, Marc pun berupaya mewujudkan platform edukasi dengan kurikulum dan inovasi-inovasi termutakhir, melalui CoLearn.
“Mayoritas pelajar Indonesia, termasuk saya juga, berlomba-lomba ingin bersekolah ke luar negeri karena ingin mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Tapi, kelahiran putri saya menjadi titik balik saya dalam mengambil inisiatif dan berusaha mengubah persepsi tersebut. Saya ingin, keluarga saya dan jutaan keluarga lainnya di Indonesia bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang sama di dalam negeri, seperti yang saya peroleh saat berkuliah di luar negeri," ujar Marc.
Di masa-masa awal perkuliahan, Marc sempat bertekad untuk terjun ke dunia pendidikan. Namun, ia terpaksa mengurungkan niat mulianya tersebut melihat minimnya apresiasi, kerumitan, serta birokrasi sistem pendidikan di tanah air.
Sepulangnya ke Indonesia, Marc memilih untuk terlebih dahulu membantu Ayahnya menjalankan perusahaan konsultan milik keluarga. Semuanya lantas perlahan berubah ketika beberapa orang tua rekanan mulai meminta Marc mengajari anak-anak mereka tentang coding.
Ia pun menyadari ada kebahagiaan tersendiri ketika mengajari anak-anak, khususnya menerapkan metode permainan yang menyenangkan dalam pembelajaran. Menurutnya, Indonesia punya ribuan permainan tradisional dan sejak kecil, kita sudah terbiasa belajar dengan cara yang fun dan secara berkelompok.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Kecintaan baru Marc akan dunia belajar-mengajar mempertemukan dirinya dengan Abhay Saboo. Saat itu, Abhay tengah mencari peluang sekaligus partner untuk membangun bisnis barunya di Indonesia.
Passion akan bidang edukasi dan keinginan besar untuk berkontribusi bagi kemajuan industri pendidikan di Indonesia, akhirnya mendorong Marc dan Abhay untuk bersama-sama menciptakan gebrakan baru. Tentunya, bukan keputusan yang mudah terlebih bagi Marc yang masih bekerja di perusahaan keluarganya saat itu.
Abhay pun turun tangan membantu Marc menyakinkan keluarga akan rencana baik ini. Marc sangat mengingat ucapan Abhay pada Ayahnya, "Hati putramu ada di dunia pendidikan". Di sisi lain, memiliki peran sebagai orang tua turut mengubah perspektif Marc akan berbagai hal.
Ia menyadari bahwa sebagai orang tua, ia ingin anaknya mendapatkan akses untuk pendidikan terbaik. Maka, Marc pun berupaya mewujudkan platform edukasi dengan kurikulum dan inovasi-inovasi termutakhir, melalui CoLearn.
“Mayoritas pelajar Indonesia, termasuk saya juga, berlomba-lomba ingin bersekolah ke luar negeri karena ingin mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Tapi, kelahiran putri saya menjadi titik balik saya dalam mengambil inisiatif dan berusaha mengubah persepsi tersebut. Saya ingin, keluarga saya dan jutaan keluarga lainnya di Indonesia bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang sama di dalam negeri, seperti yang saya peroleh saat berkuliah di luar negeri," ujar Marc.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda