Istri Ridwan Kamil Raih Gelar Doktor, Disertasinya tentang Sekoper Cinta

Rabu, 12 Oktober 2022 - 10:50 WIB
Pada kesempatan tersebut, Atalia mengatakan bahwa berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan berperan penting dalam memberdayakan perempuan. Hal inilah yang mendorongnya untuk lebih jauh meneliti upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan di Jawa Barat.

“Berkaitan dengan hal tersebut, proses perpindahan pengetahuan dan keterampilan ini tentunya tidak terlepas dari proses komunikasi,” kata Atalia.

Lebih lanjut Atalia mengatakan bahwa proses pendidikan bisa berjalan melalui komunikasi, dan komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi instruksional. “Sekoper Cinta” sendiri merupakan program Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang hadir dengan harapan membawa perubahan perilaku perempuan sehingga berdaya, mandiri, dan berketahanan.

Atalia mengungkapkan, program yang dilaksanakan sejak tahun 2019 ini merupakan sekolah nonformal perempuan pertama di Indonesia yang diselenggarakan di level pemerintah provinsi yang dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten di Jabar.

Baca juga: Deretan Kampus Swasta dengan Jurusan Hukum Terbaik di Indonesia



“Sebagai program baru, tentu pemerintah berharap kebermanfaatan program ini betul-betul bisa dirasakan dan bisa menjadi program yang berkelanjutan. Karenanya menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan progam komunikasi instruksional sekolah nonformal ‘Sekoper Cinta’ terhadap perubahan perilaku peserta didik di provinsi Jawa Barat,” kata Atalia.

Sidang promosi Doktor Atalia dipimpin langsung Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dilaksanakan di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Senin (10/10/2022).

Dalam Sidang Doktor tersebut, Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat bertindak sebagai Sekretaris Sidang. Tim promotor terdiri dari Dr. Susanne Dida, M.M., (ketua), Dr. Dadang Sugiana, M.Si., dan Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Si.

Sementara tim penelaah terdiri dari Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Dr. Tine Silvana Rachmawati, M.Si., dan Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si. Sidang Doktor ini dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil, serta sejumlah pimpinan daerah dan rektor perguruan tinggi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More