Kemenkominfo Kenalkan Literasi Digital kepada Pelajar SMK Bengkulu
Senin, 17 Oktober 2022 - 11:07 WIB
Tugas Pandu Digital adalah untuk mendampingi literasi digital di 5 sektor yaitu Pendidikan, Pariwisata, UMKM, Petani dan Nelayan. Dan terdapat 3 tingkatan dalam Pandu Digital yaitu Pandu Digital Purwa (badge merah), Pandu Digital Madya (badge biru), dan Pandu Digital Utama (badge hitam).
Materi pertama disampaikan oleh Ramadin Tarigan selaku Pandu Digital Purwa mengenai Aman Bermedia Digital. Dalam paparannya, Tarigan menerangkan penggunaan layanan digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan namun di sisi lain juga membuka potensi buruk, seperti penipuan dan pencurian akun, sehingga diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital.
“Penekanan dari saya jangan sekali-kali memberikan nomor unik kita ke publik karena tidak ada yang aman seratus persen di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. Dan selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” tegas Tarigan.
Baca juga: Myres 2022, Siswa MAN 2 Tasikmalaya Teliti Sayap Lalat sebagai Antikanker
Pada sesi selanjutnya, Guru SMKN 4 Kota Bengkulu, Yulina Wetsy. sebagai narasumber materi Etis Bermedia Digital menyampaikan bahwa dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Dengan media digital setiap warganet berpartisipasi dalam hubungan dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya, sehingga segala aktifitas digital di ruang digital dan dalam menggunakan media digital memerlukan etika digital.
“Netiket atau etiket berinternet adalah tata krama dalam menggunakan internet. Maka kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” jelas Yulina.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat menyampaikan mengenai literasi digital di lingkungan pendidikan. Pesatnya arus informasi dan teknologi yang masuk dalam setiap detiknya ada begitu banyak dan dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif sehingga para siswa perlu untuk melakukan analisa terhadap berbagai informasi yang diterima.
Materi pertama disampaikan oleh Ramadin Tarigan selaku Pandu Digital Purwa mengenai Aman Bermedia Digital. Dalam paparannya, Tarigan menerangkan penggunaan layanan digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan namun di sisi lain juga membuka potensi buruk, seperti penipuan dan pencurian akun, sehingga diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital.
“Penekanan dari saya jangan sekali-kali memberikan nomor unik kita ke publik karena tidak ada yang aman seratus persen di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. Dan selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” tegas Tarigan.
Baca juga: Myres 2022, Siswa MAN 2 Tasikmalaya Teliti Sayap Lalat sebagai Antikanker
Pada sesi selanjutnya, Guru SMKN 4 Kota Bengkulu, Yulina Wetsy. sebagai narasumber materi Etis Bermedia Digital menyampaikan bahwa dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Dengan media digital setiap warganet berpartisipasi dalam hubungan dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya, sehingga segala aktifitas digital di ruang digital dan dalam menggunakan media digital memerlukan etika digital.
“Netiket atau etiket berinternet adalah tata krama dalam menggunakan internet. Maka kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” jelas Yulina.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat menyampaikan mengenai literasi digital di lingkungan pendidikan. Pesatnya arus informasi dan teknologi yang masuk dalam setiap detiknya ada begitu banyak dan dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif sehingga para siswa perlu untuk melakukan analisa terhadap berbagai informasi yang diterima.
(nnz)
tulis komentar anda