Mahasiswa Unpad Sukses Magang di Mercedes Benz UK, Beri Solusi K3
Selasa, 20 Desember 2022 - 11:26 WIB
Baca juga: Cegah Pemalsuan, Kemendikbudristek Terbitkan KIP Kuliah Digital
“Data-data tersebut harus segera dilaporkan kepada manajer tiap departemen agar dapat digunakan untuk dijadikan bahan evaluasi dan pengambilan keputusan. Apabila proses tersebut tidak efisien, maka akan berdampak ke kegiatan gudang lainnya,” tutur Athira.
Selama di Coventry University, Athira mengikuti kegiatan Global Leaders Programme. Pada program ini, Athira mempelajar banyak hal, mulai dari kepemimpinan, manajemen proyek, komunikasi interkultural, dan membangun jejaring. Athira mengaku menyukai cara belajar di kegiatan Global Leaders Programme karena dapat langsung berinteraksi dengan mahasiswa internasional lainnya. Aktivitas ini dinilai membuat belajar menjadi tidak membosankan.
“Seperti pada saat Skill Hub, Birmingham REP Workshop, saya mempelajari bagaimana cara membangun kepercayaan diri, positive mind-set melalui teknik penting yang dilakukan pada teater drama,” jelasnya.
Athira juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan di Inggris, seperti Morgan Motor Company, Brompton Bicycle, MINI, Jaguar Land Rover, JCB, Manchester City Football Club dan Triumph Motorcycle. Di sini, ia mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana perusahaan tersebut beroperasi.
Mulai dari proses produksi hingga produk siap dipasarkan. Di setiap perusahaan, ia mempelajari gaya kepemimpinan dan cara kompetisi untuk menjadi laporan akhir selama mengikuti IISMA Vokasi. Memanfaatkan kegiatannya selama di Inggris, Athira juga mengunjungi National Guide Dogs Centre atau pusat pelatihan anjing membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran.
“Ini jadi salah satu caraku agar tetap sane selama di luar negeri. Selain itu juga aku bisa menambah wawasan tentang Guide Dogs yang mana belum ada di Indonesia,” ujarnya.
“Data-data tersebut harus segera dilaporkan kepada manajer tiap departemen agar dapat digunakan untuk dijadikan bahan evaluasi dan pengambilan keputusan. Apabila proses tersebut tidak efisien, maka akan berdampak ke kegiatan gudang lainnya,” tutur Athira.
Selama di Coventry University, Athira mengikuti kegiatan Global Leaders Programme. Pada program ini, Athira mempelajar banyak hal, mulai dari kepemimpinan, manajemen proyek, komunikasi interkultural, dan membangun jejaring. Athira mengaku menyukai cara belajar di kegiatan Global Leaders Programme karena dapat langsung berinteraksi dengan mahasiswa internasional lainnya. Aktivitas ini dinilai membuat belajar menjadi tidak membosankan.
“Seperti pada saat Skill Hub, Birmingham REP Workshop, saya mempelajari bagaimana cara membangun kepercayaan diri, positive mind-set melalui teknik penting yang dilakukan pada teater drama,” jelasnya.
Athira juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan di Inggris, seperti Morgan Motor Company, Brompton Bicycle, MINI, Jaguar Land Rover, JCB, Manchester City Football Club dan Triumph Motorcycle. Di sini, ia mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana perusahaan tersebut beroperasi.
Mulai dari proses produksi hingga produk siap dipasarkan. Di setiap perusahaan, ia mempelajari gaya kepemimpinan dan cara kompetisi untuk menjadi laporan akhir selama mengikuti IISMA Vokasi. Memanfaatkan kegiatannya selama di Inggris, Athira juga mengunjungi National Guide Dogs Centre atau pusat pelatihan anjing membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran.
“Ini jadi salah satu caraku agar tetap sane selama di luar negeri. Selain itu juga aku bisa menambah wawasan tentang Guide Dogs yang mana belum ada di Indonesia,” ujarnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda