Meski Tuai Pro Kontra, Ini Keunggulan Merdeka Belajar Versi Mendikbudristek

Kamis, 16 Februari 2023 - 10:39 WIB
loading...
Meski Tuai Pro Kontra,...
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim bertemu dengan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Gedung iNews Tower, Rabu (15/2/2023). Foto/MPI/Aldi Chandra.
A A A
JAKARTA - Program Merdeka Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Padahal ada inovasi yang muncul pertama kalinya ada dalam sejarah pendidikan di Indonesia.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyebut bagi guru, Merdeka Belajar memberikan guru kebebasan dalam menentukan kurikulum di sekolah. Dalam hal ini guru bisa menjadi kreator konten (Content Creator), yakni adanya ruang bagi guru berekspresi dalam mengajar muridnya.

Baca juga: Wapres Minta Jumlah Sekolah Unggulan di Sumatra Utara Diperbanyak

"Pertama kali dalam sejarah guru bisa menjadi konten kreator kurikulum itu sendiri, masing-masing bisa di sekolah bisa bergabung dan menentukan kurikulum," ujar mantan petinggi Gojek itu saat bertemu Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo di Gedung iNews Tower, Rabu (15/2/2023)

Keunggulan lain program Merdeka Belajar, ujar alumnus Harvard Business School itu, ialah memberikan ruang bagi anak untuk bisa memahami dan mendalami mata pelajaran (mapel) tertentu. Sementara, guru bisa memilih bidang (mapel) apa harus difokuskan untuk kelas berapa, tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

"Untuk mengejar ketertinggal itu dengan cara memberikan hak untuk mengulang dan itu harusnya hak mereka. Sama halnya guru yang harus memilih mau advance di bidang apa dan kelas berapa," katanya

Baca juga: Kepala Perpusnas: Program TPBIS Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Kendati demikian, Nadiem yang akrab disapa Mas Menteri ini mengaku bahwa Indonesia berada di krisis untuk pendidikan. Sehingga dibutuhkan sebuah gerakan inovasi, agar pendidikan tidak diam di tempat.

Kritikan pun ia dengar bahwa dia dinilai melakukan coba-coba atau bereksperimen, saat di awal Merdeka Belajar hadir. Namun, ia tetap fokus pada tujuannya untuk membangkitkan kembali pendidikan Indonesia yang tertinggal.

"Jangan coba-coba atau eksperimen, saya kurang suka. Karena dampaknya kita hanya jalan di tempat. Sebagai kesan kenapa Nadiem ini radikal sekali untuk melakukan perubahan karena situasinya Indonesia tertinggal. Sekali-kali lah kita jadi inovator bukan yang tertinggal terus," jelas Nadiem

Diketahui, ada empat terobosan penting yang digulirkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam program Merdeka Belajar.

Seperti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang diganti dengan ujian yang diselenggarakan hanya oleh sekolah.

Sementara Ujian Nasional (UN) yang berdampak pada kelulusan siswa diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Selain itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan terobosan untuk memerdekakan guru dalam menyusun kegiatan pembelajaran dan asesmen.

Sedangkan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kemendikburistek tetap gunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang lebih fleksibel sehingga bisa mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4024 seconds (0.1#10.140)