Ini Alasan UB Beri Gelar Doktor Honoris Causa untuk Menteri BUMN Erick Thohir
loading...
A
A
A
Hendi menyampaikan kepemimpinan Erick dalam mendorong BUMN membantu negara dan masyarakat saat pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional juga menjadi faktor penting yang tidak bisa dikesampingkan.
Erick, kata Hendi, juga memiliki keberpihakan terhadap sektor pendidikan dengan menjadikan pendidikan sebagai satu dari tiga fokus utama program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN. Hal ini terlihat dalam peningkatan bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana, beasiswa, dan tenaga pendidik.
"Keberpihakan pada perempuan dan generasi muda juga terbukti lewat komposisi manajemen di BUMN," lanjut Hendi. Dia menilai Erick juga memiliki rekam jejak mumpuni dalam merepresentasikan wajah Indonesia di kancah internasional.
Di sisi lain Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, terima kasih atas apresiasi dari UB. Menteri berusia 52 tahun ini menilai pencapaian positif BUMN, baik dari sisi kinerja maupun dampak sosial kepada masyarakat merupakan kerja keras seluruh tim dari Kementerian BUMN dan para insan BUMN.
Erick menyampaikan kolaborasi menjadi kata kunci. Ia mengatakan BUMN pun tidak bisa menjadi menara gading tanpa melibatkan dukungan swasta, UMKM, dan juga masyarakat.
"Penghargaan saya setinggi-tingginya kepada Universitas Brawijaya, terkhusus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, atas kemuliaan dan kehormatan yang dianugerahkan kepada saya hari ini," tuturnya.
Erick menilai gelar ini bukan tanggung jawab yang ringan, namun ia meyakini hal ini akan menjadi cerita baik yang berharga untuk generasi muda Indonesia di masa yang akan datang. Erick mengatakan setiap pekerjaan adalah amanah dari Allah SWT.
"Seperti ajaran Ibu saya. Laksanakan dengan sebaik-baiknya, jangan mengeluh, terimalah segala kesulitan sebagai anugerah. Itu yang saya terus bawa kemana pun saya melangkah. Persoalan tidak membuat saya lari, begitu pula kesulitan saya anggap sebagai cara Allah SWT mengajari saya," pungkasnya.
Erick, kata Hendi, juga memiliki keberpihakan terhadap sektor pendidikan dengan menjadikan pendidikan sebagai satu dari tiga fokus utama program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN. Hal ini terlihat dalam peningkatan bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana, beasiswa, dan tenaga pendidik.
"Keberpihakan pada perempuan dan generasi muda juga terbukti lewat komposisi manajemen di BUMN," lanjut Hendi. Dia menilai Erick juga memiliki rekam jejak mumpuni dalam merepresentasikan wajah Indonesia di kancah internasional.
Di sisi lain Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, terima kasih atas apresiasi dari UB. Menteri berusia 52 tahun ini menilai pencapaian positif BUMN, baik dari sisi kinerja maupun dampak sosial kepada masyarakat merupakan kerja keras seluruh tim dari Kementerian BUMN dan para insan BUMN.
Erick menyampaikan kolaborasi menjadi kata kunci. Ia mengatakan BUMN pun tidak bisa menjadi menara gading tanpa melibatkan dukungan swasta, UMKM, dan juga masyarakat.
"Penghargaan saya setinggi-tingginya kepada Universitas Brawijaya, terkhusus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, atas kemuliaan dan kehormatan yang dianugerahkan kepada saya hari ini," tuturnya.
Erick menilai gelar ini bukan tanggung jawab yang ringan, namun ia meyakini hal ini akan menjadi cerita baik yang berharga untuk generasi muda Indonesia di masa yang akan datang. Erick mengatakan setiap pekerjaan adalah amanah dari Allah SWT.
"Seperti ajaran Ibu saya. Laksanakan dengan sebaik-baiknya, jangan mengeluh, terimalah segala kesulitan sebagai anugerah. Itu yang saya terus bawa kemana pun saya melangkah. Persoalan tidak membuat saya lari, begitu pula kesulitan saya anggap sebagai cara Allah SWT mengajari saya," pungkasnya.
(mpw)