Apa Itu Brain Eating Amoeba? Ini Penjelasan dari Guru Besar Farmasi FIKES Esa Uggul

Jum'at, 10 Maret 2023 - 17:42 WIB
loading...
A A A
Adapun cara untuk mendiagnosis infeksi amuba pemakan otak, Prof Maksum mengatakan bahwa infeksi amuba pemakan otak ini cukup sulit untuk didiagnosis. Untuk mengidentifikasi penyebab PAM, harus menggunakan tes laboratorium khusus guna mencari spesies amuba dalam cairan serebrospinal, biopsi, atau specimen jaringan lainnya.

Diagnosis amuba pemakan otak dilakukan antara lain melalui serangkaian wawancara dengan pasien, pemeriksaan cairan sebrebrospinal, dan beberapa tes pencitraan yaitu CT-scan, atau MRI.

“Hingga saat ini juga belum tersedia tes cepat untuk identifikasi infeksi amuba pemakan otak. Kasus PAM ini jarang dan sulit dideteksi dan sekitar 75% kasusnya baru bisa ditegakkan setelah pasien yang menderita penyakit ini meninggal dunia,” jelasnya.

Pencegahan Infeksi Amuba Pemakan Otak

Prof. Maksum menjelaskan bahwa walaupun kasus infeksi amuba Naegleria fowleri tergolong jarang terjadi, namun upaya pencegahannya sangat penting uintuk dilakukan, mengingat tingginya angka kematian akibat infeksi amuba ini.

Prof. Maksum juga menyarankan bahwa sebaiknya menghindari berenang di danau atau sungai terutama ketika cuaca sedang hangat; gunakan penutup hidung atau gunakan jari untuk menutup hidung saat melompat atau menyelam di danau; hindari bermain atau menggali sedimen lumpur di bawah air tawar yang dangkal, karena amuba kemungkinan hidup di dalam sedimen tersebut.

Pastikan dengan baik ketika berenang di kolam renang bahwa airnya bersih dan higienis, serta desinfeksi kolam renang secara rutin sebelum dan sesudah digunakan. Awasi anak-anak jika menggunakan selang air, atau aktivitas lainnya agar air tidak masuk ke dalam hidung.

“Infeksi amuba Naegleria fowleri dapat menyebabkan kondisi yang parah dan fatal yangdisebut meningoensefalitis amuba primer. Infeksi ini terjadi ketika amuba masuk melaluihidung dan menyebar ke otak. Walaupun infeksi Naegleria fowleri sangat jarang, namun, jika seseorang gemar berenang atau sering membilas hidungnya, perlu memperhatikan upaya pencegahan guna mengurangi risiko infeksi,” pungkasnya.
(mpw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2486 seconds (0.1#10.140)