Bedah Buku Hasil Riset Denny JA di CSRC UIN Jakarta, Kontribusi bagi Pengembangan Peran Agama

Sabtu, 15 April 2023 - 19:04 WIB
loading...
A A A
Sementara itu, Irfan Abu Bakar menambahkan bahwa tidak ada masalah ilmuwan sosial seperti Denny JA memasuki wilayah agama yang selama ini seakan hanya monopoli para ulama dan sarjana UIN. Terlebih lagi, ujarnya, Denny JA membawa pendekatan baru studi agama melalui pendekatan kuantitatif.

Dua Kecenderungan Ekstrem

Sebelumnya, dalam pemaparan bukunya, Gaus mengajak peserta diskusi untuk memperhatikan kritik Denny JA terhadap dua kecenderungan ekstrem: Pertama, pendekatan tekstual yang menjadikan agama sejenis konstitusi ruang publik yang memaksa orang dengan tafsir tertentu.

Kedua, pendekatan yang sama sekali mengabaikan harta kartun agama. Padahal, saat ini terdapat 4.300 agama yang apabila diperlakukan sebagai warisan kultural milik bersama akan menambah kekayaan spiritual umat manusia.

Banyaknya agama di dunia ini, menurut Gaus, bukan membuktikan bahwa manusia membutuhkan banyak agama. Ia hanya menunjukkan bahwa manusia yang berbeda-beda membutuhkan agama yang berbeda-beda.

Sebab tidak mungkin kita membayangkan semua orang di berbagai belahan dunia memeluk agama yang sama. Sedangkan bahasa mereka berbeda. Budaya mereka berbeda. Ras dan bangsa mereka berbeda.

Setiap pemeluk agama misi seperti Islam dan Kristen, lanjut Gaus lagi, terdorong oleh imannya untuk menyebarkan agama mereka kepada sebanyak mungkin orang. Kalau perlu, semua orang di dunia ini berpindah ke agamanya. Karena agamanya adalah jalan keselamatan. Sedangkan yang lain adalah kesesatan.

Klaim keselamatan ini sekarang menjadi salah satu penghalang bagi umat agama untuk saling berinteraksi. Bahkan telah muncul kecenderungan bahwa agama mulai dipandang sebagai pemicu konflik dan permusuhan sosial.

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, di mana ada kekerasan, perang, dan terorisme, maka di balik itu ada agama yang berperan menyulut apinya. Inilah yang membuat masyarakat modern menjadi skeptis terhadap agama.

Berdasarkan itu, Gaus menyambut baik gagasan Denny JA untuk memperlakukan agama yang berjumlah 4.300 itu sebagai warisan kultural milik bersama umat manusia, karena itu akan menambah kekayaan dan khazanah spiritual.

Ini merupakan antitesa terhadap pandangan skeptis para sarjana bahwa cepat atau lambat agama akan ditinggalkan oleh masyarakat modern, dan hanya akan dianggap sebagai dongeng masa silam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2932 seconds (0.1#10.140)