Diana Laila Ramatillah Resmi Jadi Guru Besar Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen Tetap Fakultas Farmasi yang juga Wakil Rektor I bidang Akademik di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ’45 Jakarta), Apt. Diana Laila Ramatillah, S.Farm, M.Farm, Ph.D, Ditetapkan sebagai Guru Besar bidang Farmakoterapi, Farmasi Klinis, dan Interaksi Obat.
Penyerahan SK Mendikbudristek tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen Profesor/Guru Besar PTS di lingkungan LLDikti Wilayah III dilakukan di Ruang Ki Hajar Dewantara, Lantai 2 Kantor LLDIKTI Wilayah III, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Selain Prof Diana Ramatillah, pada kesempatan yang sama juga diserahterimakan SK Guru Besar untuk 7 Guru Besar lainnya dari beberapa PTS di Jakarta. Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Dr. Lukman, S.T, M.Hum dalam sambutan mengatakan bahwa penyerahan SK ini tentunya merupakan sebuah perjalanan panjang dari para dosen.
“Ada yang mencapai secara singkat, ada yang panjang sekali dan berdarah-darah. Ini terkait publikasi ilmiah, penelitian dan lain-lainnya. Sehingga kami sangat berharap dengan panjangnya proses dan lain-lainnya, bisa menjadi kebanggaan penerima dan juga kebanggaan LLDikti wilayah III ini,” ucapnya dalam keterangan pers, Selasa (27/6/2023).
Lukman juga mengatakan, saat ini terdapat 353.892 Dosen dimana ada 6.793 Guru Besar. Dari total Guru Besar tersebut 340 di antaranya berasal dari LLDikti Wilayah III. “Jadi setidaknya ada 5% Guru Besar berasal dari LLDikti Wilayah III,” ujarnya.
Menurut Lukman, perguruan tinggi untuk menjadi kampus unggul harus dibangun dengan adanya pemberian jenjang guru besar. “Guru Besar itu betul-betul pengakuan dan memang prosesnya tidak mudah dimana harus menjalani tridarma Perguruan Tinggi,”kata Lukman.
“Kami sangat berharap 8 Guru Besar ini bisa memberikan keberkahan, keilmuan bagi sekitar serta bisa menginspirasi dosen-dosen muda,”tambah Lukman.
Prof Diana Laila Ramatillah mengaku tidak mudah meraih gelar Profesor. Banyak syarat yang harus dipenuhi seperti sudah 10 tahun menjadi Dosen. Prof Diana mengawali menjadi Dosen sejak 7 Februari 2013 dan pada 7 Februari 2023 genap 10 tahun menjadi Dosen.
Dari Jabatan sebagai Lektor Kepala maka di bulan September 2022, Prof Diana mengajukan diri menjadi Guru Besar. Sejak 2013-2023 Prof Diana pun melakoni jabatan struktural seperti Kaprodi, Dekan, hingga Wakil Rektor I.
“Guru Besar itu mengumpulkan publikasi yang begitu banyak 40 publikasi (hampir 250 publikasi sejak awal masuk menjadi dosen baik publikasi penelitian maupun pengabdian) dan 2 kali di World Class Professor sehingga hari ini bersama-sama dengan 8 Guru Besar bisa terima SK Profesor. Terima kasih kepada TYME atas semua berkat dan rahmatnya dapat berkumpul di tempat ini,”kata Prof Diana.
Pertama di Era Kepemimpinan Rudyono Darsono Gelar Profesor sendiri resmi disandang Prof Diana Ramatillah sejak 19 Juni 2023 dengan diterbitkanya SK, walaupun PAK (Pengesahan Guru Besar-Red) sudah sejak 15 Mei 2023 ditandatangani Dirjen Dikti.
Prof Diana Ramatillah merupakan Guru Besar pertama dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta di era kepemimpinan Rudyono Darsono. Seperti diketahui Rudyono Darsono adalah pemilik kampus UTA ’45 Jakarta yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta UTA'45.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi UTA'45 Jakarta, Bambang Sulistomo juga mengaku bangga dengan pencapaian ini. “UTA ’45 Jakarta bangga sekali dengan pencapaian ini. UTA ’45 Jakarta ikut serta dalam membangun peradaban. Pendidikan itu sebagai bagian dari peradaban. Saya senang sekali ada Profesor Diana. UTA ’45 Jakarta mengisi peradaban itu. Selanjutnya menyusul Profesor lainnya adalah DR Virgo Simamora,” kata Bambang.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA ’45, Rudyono Darsono memberi selamat kepada Diana Laila Ramatillah atas pencapaian Guru Besar.
“Saya berharap Prof Diana Laila Ramatillah dapat membaktikan atau memanfaatkan untuk membantu bangsa dan Negara ini dalam menghasilkan riset-riset yang mempunyai hasil bukan hanya sekadar riset yang enak dibaca tapi riset yang bisa menghasilkan sistem pengobatan dari ekstrak-ekstrak tumbuhan atau herbal yang begitu kaya Indonesia,”kaya Rudyono.
Rektor UTA 45 Jakarta, J.Rajes Khana, Ph.D menambahkan, dengan pengukuhan Prof Diana Laila Ramatillah, UTA ’45 Jakarta merasa sangat bahagia karena cita-cita UTA ’45 Jakarta di bawah manajemen baru sudah terwujud.
“Prof Diana Laila Ramatillah Diana adalah orang yang masuk dalam program 10 tahun menjadi Profesor. Jadi memang yang kita harapkan adalah sistem, dimana akan mendorong dan membantu semua SDM khususnya Dosen memiliki Program kepangkatan yang memang harus dicapai mulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Profesor,” katanya.
Penyerahan SK Mendikbudristek tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen Profesor/Guru Besar PTS di lingkungan LLDikti Wilayah III dilakukan di Ruang Ki Hajar Dewantara, Lantai 2 Kantor LLDIKTI Wilayah III, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Selain Prof Diana Ramatillah, pada kesempatan yang sama juga diserahterimakan SK Guru Besar untuk 7 Guru Besar lainnya dari beberapa PTS di Jakarta. Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Dr. Lukman, S.T, M.Hum dalam sambutan mengatakan bahwa penyerahan SK ini tentunya merupakan sebuah perjalanan panjang dari para dosen.
“Ada yang mencapai secara singkat, ada yang panjang sekali dan berdarah-darah. Ini terkait publikasi ilmiah, penelitian dan lain-lainnya. Sehingga kami sangat berharap dengan panjangnya proses dan lain-lainnya, bisa menjadi kebanggaan penerima dan juga kebanggaan LLDikti wilayah III ini,” ucapnya dalam keterangan pers, Selasa (27/6/2023).
Lukman juga mengatakan, saat ini terdapat 353.892 Dosen dimana ada 6.793 Guru Besar. Dari total Guru Besar tersebut 340 di antaranya berasal dari LLDikti Wilayah III. “Jadi setidaknya ada 5% Guru Besar berasal dari LLDikti Wilayah III,” ujarnya.
Menurut Lukman, perguruan tinggi untuk menjadi kampus unggul harus dibangun dengan adanya pemberian jenjang guru besar. “Guru Besar itu betul-betul pengakuan dan memang prosesnya tidak mudah dimana harus menjalani tridarma Perguruan Tinggi,”kata Lukman.
“Kami sangat berharap 8 Guru Besar ini bisa memberikan keberkahan, keilmuan bagi sekitar serta bisa menginspirasi dosen-dosen muda,”tambah Lukman.
Prof Diana Laila Ramatillah mengaku tidak mudah meraih gelar Profesor. Banyak syarat yang harus dipenuhi seperti sudah 10 tahun menjadi Dosen. Prof Diana mengawali menjadi Dosen sejak 7 Februari 2013 dan pada 7 Februari 2023 genap 10 tahun menjadi Dosen.
Dari Jabatan sebagai Lektor Kepala maka di bulan September 2022, Prof Diana mengajukan diri menjadi Guru Besar. Sejak 2013-2023 Prof Diana pun melakoni jabatan struktural seperti Kaprodi, Dekan, hingga Wakil Rektor I.
“Guru Besar itu mengumpulkan publikasi yang begitu banyak 40 publikasi (hampir 250 publikasi sejak awal masuk menjadi dosen baik publikasi penelitian maupun pengabdian) dan 2 kali di World Class Professor sehingga hari ini bersama-sama dengan 8 Guru Besar bisa terima SK Profesor. Terima kasih kepada TYME atas semua berkat dan rahmatnya dapat berkumpul di tempat ini,”kata Prof Diana.
Pertama di Era Kepemimpinan Rudyono Darsono Gelar Profesor sendiri resmi disandang Prof Diana Ramatillah sejak 19 Juni 2023 dengan diterbitkanya SK, walaupun PAK (Pengesahan Guru Besar-Red) sudah sejak 15 Mei 2023 ditandatangani Dirjen Dikti.
Prof Diana Ramatillah merupakan Guru Besar pertama dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta di era kepemimpinan Rudyono Darsono. Seperti diketahui Rudyono Darsono adalah pemilik kampus UTA ’45 Jakarta yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta UTA'45.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi UTA'45 Jakarta, Bambang Sulistomo juga mengaku bangga dengan pencapaian ini. “UTA ’45 Jakarta bangga sekali dengan pencapaian ini. UTA ’45 Jakarta ikut serta dalam membangun peradaban. Pendidikan itu sebagai bagian dari peradaban. Saya senang sekali ada Profesor Diana. UTA ’45 Jakarta mengisi peradaban itu. Selanjutnya menyusul Profesor lainnya adalah DR Virgo Simamora,” kata Bambang.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA ’45, Rudyono Darsono memberi selamat kepada Diana Laila Ramatillah atas pencapaian Guru Besar.
“Saya berharap Prof Diana Laila Ramatillah dapat membaktikan atau memanfaatkan untuk membantu bangsa dan Negara ini dalam menghasilkan riset-riset yang mempunyai hasil bukan hanya sekadar riset yang enak dibaca tapi riset yang bisa menghasilkan sistem pengobatan dari ekstrak-ekstrak tumbuhan atau herbal yang begitu kaya Indonesia,”kaya Rudyono.
Rektor UTA 45 Jakarta, J.Rajes Khana, Ph.D menambahkan, dengan pengukuhan Prof Diana Laila Ramatillah, UTA ’45 Jakarta merasa sangat bahagia karena cita-cita UTA ’45 Jakarta di bawah manajemen baru sudah terwujud.
“Prof Diana Laila Ramatillah Diana adalah orang yang masuk dalam program 10 tahun menjadi Profesor. Jadi memang yang kita harapkan adalah sistem, dimana akan mendorong dan membantu semua SDM khususnya Dosen memiliki Program kepangkatan yang memang harus dicapai mulai dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Profesor,” katanya.
(mpw)