Warga Yogyakarta Sediakan Wifi Murah Buat Ratusan Siswa Belajar Daring
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Orang tua siswa di Bintaran, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, bisa tersenyum lebar. Beban pulsa untuk anak anak yang harus sekolah online bisa mulai teratasi dengan adanya layanan Internet masyarakat (Linmas).
Ketua Paguyuban Bintaran Bersatu Reno Ardana mengungkapkan, sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi beban sendiri bagi orang tua siswa. Hal ini terkait dengan biaya pulsa data yang harus dikeluarkan untuk bisa mengikuti pembelajaran.
"Catatan kami rata rata satu HP harus beli paket data 10 giga . Jelas Ini beban bagi orang tua" ungkapnya kepada wartawan Rabu (29/7 /2020). (Baca juga: Ribuan Guru Honorer Menangis Saat Menerima Tunjangan Rp1,5 Juta per Bulan )
Melihat kondisi tersebut pihaknya kemudian membuat ide untuk bekerja sama dengan pihak provider untuk penyediaan layanan Internet dengan wifi. Meski masih harus membayar namun sangat jauh lebih murah. "Nah kita akhirnya mendapatkan PT Pelangi Surya Persada penyedia provider untuk layanan wifi," katanya.
Dengan jarak 100 meter setiap HP hanya membayar Rp30 ribu dalam satu bulan. Hal ini jelas meringankan orang tua siswa sehingga bisa mengikuti pembelajaran daring secara unlimited dan tidak ada kendala kecepatan.
"Ini diterima sangat bagus oleh warga sehingga mengurangi beban pembelian paket data. Bisa dibayangkan jika anak anak sekolah lebih dari satu orang, berapa yang harus dikeluarkan. Namun sekarang warga Bintaran bisa mendapatkan layanan Internet sangat murah, " beber dia. (Baca juga: Khofifah Minta Kades Sediakan Akses Internet untuk Anak Sekolah Tak Mampu )
Salah satu warga Bintaran Kidul, Martiana (28) mengatakan, selama pembelajaran daring dia harus membelikan paket data minimal Rp100 ribu untuk satu bulan. Itu saja terkadang tidak cukup karena anaknya juga suka bermain game yang menggunakan paket data. "Dengan Konsep Linmas ini benar benar meringankan kami, karena sangat murah dan unlimited, " ulasnya.
Sementara, Direktur Partnership and Aplication PT PSP Kurniawan Madiharta mengatakan, pihaknya hanya suporting saja dalam program Limas ini. Semuanya konsep, kata dia merupakan inisiatif warga. “Kami hanya sediakan jasa Internet. Nah kemudian kita pasang satu antene utama, kemudian dihubungkan dengan wifi dengan radius 100 meter,” katanya.
Dari setiap penjualan pulsa bulanan Rp30.000, warga masih akan mendapatkan komisi senilai Rp5.000 yang dikelola paguyuban." Komisi ini bisa dipakai untuk kas warga dan mengembangkan jaringan. Untuk tahap awal ini kita berikan free dulu, ini untuk membuktikan kecepatannya,” katanya.
Lihat Juga: Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional
Ketua Paguyuban Bintaran Bersatu Reno Ardana mengungkapkan, sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) menjadi beban sendiri bagi orang tua siswa. Hal ini terkait dengan biaya pulsa data yang harus dikeluarkan untuk bisa mengikuti pembelajaran.
"Catatan kami rata rata satu HP harus beli paket data 10 giga . Jelas Ini beban bagi orang tua" ungkapnya kepada wartawan Rabu (29/7 /2020). (Baca juga: Ribuan Guru Honorer Menangis Saat Menerima Tunjangan Rp1,5 Juta per Bulan )
Melihat kondisi tersebut pihaknya kemudian membuat ide untuk bekerja sama dengan pihak provider untuk penyediaan layanan Internet dengan wifi. Meski masih harus membayar namun sangat jauh lebih murah. "Nah kita akhirnya mendapatkan PT Pelangi Surya Persada penyedia provider untuk layanan wifi," katanya.
Dengan jarak 100 meter setiap HP hanya membayar Rp30 ribu dalam satu bulan. Hal ini jelas meringankan orang tua siswa sehingga bisa mengikuti pembelajaran daring secara unlimited dan tidak ada kendala kecepatan.
"Ini diterima sangat bagus oleh warga sehingga mengurangi beban pembelian paket data. Bisa dibayangkan jika anak anak sekolah lebih dari satu orang, berapa yang harus dikeluarkan. Namun sekarang warga Bintaran bisa mendapatkan layanan Internet sangat murah, " beber dia. (Baca juga: Khofifah Minta Kades Sediakan Akses Internet untuk Anak Sekolah Tak Mampu )
Salah satu warga Bintaran Kidul, Martiana (28) mengatakan, selama pembelajaran daring dia harus membelikan paket data minimal Rp100 ribu untuk satu bulan. Itu saja terkadang tidak cukup karena anaknya juga suka bermain game yang menggunakan paket data. "Dengan Konsep Linmas ini benar benar meringankan kami, karena sangat murah dan unlimited, " ulasnya.
Sementara, Direktur Partnership and Aplication PT PSP Kurniawan Madiharta mengatakan, pihaknya hanya suporting saja dalam program Limas ini. Semuanya konsep, kata dia merupakan inisiatif warga. “Kami hanya sediakan jasa Internet. Nah kemudian kita pasang satu antene utama, kemudian dihubungkan dengan wifi dengan radius 100 meter,” katanya.
Dari setiap penjualan pulsa bulanan Rp30.000, warga masih akan mendapatkan komisi senilai Rp5.000 yang dikelola paguyuban." Komisi ini bisa dipakai untuk kas warga dan mengembangkan jaringan. Untuk tahap awal ini kita berikan free dulu, ini untuk membuktikan kecepatannya,” katanya.
Lihat Juga: Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional
(mpw)