Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023: Transformasi Regulasi yang Memerdekakan Kampus
loading...
A
A
A
Dengan demikian, transformasi dalam sistem akreditasi pendidikan tinggi diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan tinggi di Indonesia, sambil mengurangi beban administrasi dan finansial yang sebelumnya menjadi hambatan bagi perkembangan PT.
Pentingnya Otonomi Perguruan Tinggi
Selain penyederhanaan standar, perlu dicatat bahwa transformasi ini juga mengakui pentingnya memberikan otonomi lebih besar kepada perguruan tinggi. Pemberian otonomi yang lebih kepada PT sudah terlihat dilakukan Mas Menteri Nadiem sejak Merdeka Belajar Episode Ke-2: Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dari episode ke-2 Merdeka Belajar tersebut, sampai saat ini ada 10 episode Merdeka Belajar yang fokus pada transformasi pendidikan tinggi dan untuk memberikan otonomi lebih bagi kampus.
Hal tersebut perlu diapresiasi dan didukung karena konsep otonomi perguruan tinggi memungkinkan institusi-institusi pendidikan untuk mengambil keputusan strategis yang lebih independen dalam mengelola sumber daya dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi mereka.
Efek Positif Transformasi
Transformasi SN Dikti dan sistem akreditasi pendidikan tinggi melahirkan efek positif bagi PT, setidak-tidaknya dalam enam hal sebagai berikut.
1. Keterlibatan stakeholders eksternal. Dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan tinggi, penting untuk melibatkan stakeholders eksternal, termasuk dunia industri dan masyarakat. Keterlibatan ini dapat membantu PT memahami kebutuhan pasar kerja dan mengadaptasi program-program pendidikan mereka sesuai dengan permintaan industri.
2. Peran teknologi dalam inovasi pendidikan. Transformasi PT tidak hanya terkait dengan kebijakan, tetapi juga dengan pemanfaatan teknologi. Konsep e-learning, blended learning, dan digitalisasi kurikulum menjadi penting dalam mendukung inovasi pendidikan di era digital ini.
3. PentingnyapPenelitian dan pengembangan. Sementara fokus utama dari transformasi ini adalah pada pembelajaran, penting juga untuk mencatat bahwa penelitian dan pengembangan tetap menjadi aspek penting dari tridharma PT. Peningkatan kualitas penelitian dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.
4. Tantangan kualitas pendidikan tinggi. Sambil mengurangi beban administrasi, penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Kebebasan yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum juga harus disertai dengan mekanisme penjaminan mutu yang kuat oleh PT.
5. Pengukuran kesuksesan. Bagaimana kita sebagai PT mengukur kesuksesan dari transformasi ini? Apakah itu berdasarkan peningkatan dalam kualitas lulusan, peningkatan dalam penelitian yang relevan, atau indikator lainnya? Penting untuk memiliki matriks yang jelas untuk mengukur dampak dari kebijakan ini.
6. Pendidikan inklusif dan diversitas. Transformasi ini juga harus mengakui pentingnya pendidikan inklusif yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan mendorong diversitas di perguruan tinggi.
Pentingnya Otonomi Perguruan Tinggi
Selain penyederhanaan standar, perlu dicatat bahwa transformasi ini juga mengakui pentingnya memberikan otonomi lebih besar kepada perguruan tinggi. Pemberian otonomi yang lebih kepada PT sudah terlihat dilakukan Mas Menteri Nadiem sejak Merdeka Belajar Episode Ke-2: Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dari episode ke-2 Merdeka Belajar tersebut, sampai saat ini ada 10 episode Merdeka Belajar yang fokus pada transformasi pendidikan tinggi dan untuk memberikan otonomi lebih bagi kampus.
Hal tersebut perlu diapresiasi dan didukung karena konsep otonomi perguruan tinggi memungkinkan institusi-institusi pendidikan untuk mengambil keputusan strategis yang lebih independen dalam mengelola sumber daya dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi mereka.
Efek Positif Transformasi
Transformasi SN Dikti dan sistem akreditasi pendidikan tinggi melahirkan efek positif bagi PT, setidak-tidaknya dalam enam hal sebagai berikut.
1. Keterlibatan stakeholders eksternal. Dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan tinggi, penting untuk melibatkan stakeholders eksternal, termasuk dunia industri dan masyarakat. Keterlibatan ini dapat membantu PT memahami kebutuhan pasar kerja dan mengadaptasi program-program pendidikan mereka sesuai dengan permintaan industri.
2. Peran teknologi dalam inovasi pendidikan. Transformasi PT tidak hanya terkait dengan kebijakan, tetapi juga dengan pemanfaatan teknologi. Konsep e-learning, blended learning, dan digitalisasi kurikulum menjadi penting dalam mendukung inovasi pendidikan di era digital ini.
3. PentingnyapPenelitian dan pengembangan. Sementara fokus utama dari transformasi ini adalah pada pembelajaran, penting juga untuk mencatat bahwa penelitian dan pengembangan tetap menjadi aspek penting dari tridharma PT. Peningkatan kualitas penelitian dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.
4. Tantangan kualitas pendidikan tinggi. Sambil mengurangi beban administrasi, penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Kebebasan yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum juga harus disertai dengan mekanisme penjaminan mutu yang kuat oleh PT.
5. Pengukuran kesuksesan. Bagaimana kita sebagai PT mengukur kesuksesan dari transformasi ini? Apakah itu berdasarkan peningkatan dalam kualitas lulusan, peningkatan dalam penelitian yang relevan, atau indikator lainnya? Penting untuk memiliki matriks yang jelas untuk mengukur dampak dari kebijakan ini.
6. Pendidikan inklusif dan diversitas. Transformasi ini juga harus mengakui pentingnya pendidikan inklusif yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan mendorong diversitas di perguruan tinggi.