Mahasiswa ITS Desain Kapal Pengantar Pasien COVID-19 Antar Pulau

Senin, 03 Agustus 2020 - 19:14 WIB
loading...
Mahasiswa ITS Desain Kapal Pengantar Pasien COVID-19 Antar Pulau
Mahasiswa ITS membuat desain kapal pengantar pasien COVID-19 yang bisa menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menciptakan inovasi untuk membantu penanganan COVID-19.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Nawasena dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) menciptakan rancangan desain kapal KM Tamanna guna mengantarkan pasien COVID-19. Kapal ini nantinya bisa membawa pasien dari pulau-pulau yang tidak memiliki fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai.

Tim Nawasena digawangi oleh Yohanes Pangestu Timur, Kevin Rizqul Habib, Bima Surya Wicaksana dan Imam Anthony Muslim ini fokus pada desain kapal yang cocok untuk diterapkan di pulau-pulau yang ada di Indonesia, terutama ketinggian gelombang 1 - 1,25 meter. (Baca juga: Evakuasi Pasien COVID di Pulau Terpencil, FTUI Rancang Kapal Ambulans 'SINAU BOAT-19' )

Ketua Tim Nawasena Yohanes Pangestu Timur menuturkan, kapal juga harus didesain untuk mengangkut tiga orang pasien dan enam tim medis, serta harus memiliki tata ruang yang aman bagi penumpang seperti dalam hal pemasangan sistem ventilasi yang aman.

“Selain itu, ada syarat lainnya seperti tinggi kapal yang tercelup maksimal dua meter, dan juga desainnya harus cepat dalam operasi untuk menangani pasien,” kata Timur, panggilan akrabnya, Senin (3/8/2020).

Mahasiswa angkatan 2017 ini melanjutkan, KM Tamanna yang berarti harapan dan filosofi yang berbentuk seperti kapsul raksasa ini mempunyai keunggulan dan spesifikasi yang mumpuni untuk kenyamanan dan keamanan pasien, tim medis serta kru kapal.

“Diambil dari bahasa Sansekerta, KM Tamanna ini berarti harapan, yakni harapan penghubung bagi pasien COVID-19 yang berada di pulau terpencil dengan tim medis,” ucapnya. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )

Kapal yang berhasil meraih runner up di LAI2 COVID-19 tersebut terdiri dari tiga deck yaitu main deck, poop deck, dan navigation deck. Kapal sendiri memiliki ukuran utama dengan panjang 40 meter, lebar 10,5 meter dan ketinggian air 1 meter, kapal ini memiliki kecepatan sebesar 25 knot, serta digerakkan dengan mesin 2 x 900 HP dan propulsi azimuth.

Timur menambahkan, kelebihan KM Tamanna dirancang mempunyai lambung kapal berupa katamaran dan memiliki kemampuan untuk beaching, sehingga dapat bersandar tanpa adanya dermaga. Kapal ini juga memiliki stabilitas yang bagus dalam keadaan statis dan olah gerak.

“Kapal juga dilengkapi solar panel, sehingga dapat menghemat daya generator listrik sebesar 35 persen,” sambungnya.

Selain itu, katanya, kapal juga memiliki Air Handling Unit (AHU) yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara pada kapal. Makanya setiap ruangan di kapal akan disuplai udara dengan AHU dan dilakukan exhaust treatment, di mana udara akan dibuang menggunakan negative pressure fan dengan memanfaatkan pasa cerobong asap. Hal itu akan membantu membunuh virus di udara, sehingga aman saat dibuang ke lingkungan. (Baca juga: Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Stafsus Presiden Luncurkan #temanKIP )

Interior KM Tamanna ini didesain untuk memaksimalkan pelayanan dan keamanan pasien maupun petugas medis. Terdapat tiga pintu akses masuk dari samping dan depan, juga terdapat lima bilik disinfektan di setiap akses pintu masuk dan keluar ruangan yang berpotensi penyebaran virus. Area kerja juga dibagi menjadi dua antara tim medis dan kru kapal, sehingga meminimalisir penyebaran virus COVID-19.

Dalam hal keselamatan, Timur membeberkan bahwa terdapat tangga darurat yang dapat digunakan untuk evakuasi pasien lebih cepat dan cranev manual yang berfungsi menurunkan pasien ke liferaft. Untuk liferaft sendiri ada dua yaitu liferaft pasien dan perawat jaga, dan liferaft kru dan tim medis.

“Kedua liferaft dihubungkan menggunakan tali dan dilengkapi mesin darurat sebagai penggerak liferaft,” jelasnya.

Timur memaparkan, KM Tamanna dilengkapi laboratorium di kapal, sehingga dapat dilakukan diagnosa lebih lanjut ke pasien dan untuk mendeteksi orang-orang yang telah berkontak dengan pasien apakah reaktif atau tidak.

Untuk fasilitas tim medis, di dalam KM Tamanna terdapat B3 throw dan APD throw untuk membuang sampah B3 padat dan untuk membuang APD ke ruang incinerator yang selanjutnya akan dibakar untuk membunuh virus yang menempel pada APD.

Tak hanya itu, Timur menerangkan untuk pelayanan pasien kapal ini terdapat fasilitas ambulans yang berfungsi untuk menjemput dan mengantar pasien yang terjangkit COVID-19. Serta pada ruang pasien terdapat kaca pemantau dari ruangan pasien. “KM Tamanna sendiri sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 52,3 persen,” katanya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)