RS Unpad di Kampus Jatinangor akan Beroperasi Akhir Maret 2024
loading...
A
A
A
Pelayanan laboratorium yang dibuka meliputi patologi klinik, patologi anatomi, dan radiologi. “Untuk pelayanan rawat inap sementara masih kita rujuk untuk sementara waktu. Untuk tindakan kecil yang bisa dikerjakan di poli, kita kerjakan,” kata Herry.
Jumlah tenaga kesehatan sendiri dinilai sudah memadai. Para tenaga kesehatan tersebut berasal dari berbagai fakultas rumpun kesehatan yang ada di Unpad. Ke depan operasional RS Unpad juga akan diisi oleh para tenaga koas dan residen yang sedang menempuh pendidikan dokter.
“Untuk sementara kita masih rumah sakit pendidikan jejaring. Tugas utama selain pelayanan ke masyarakat adalah untuk mendidik calon dokter dan dokter spesialis,” ujar Herry.
Herry mengatakan, RS Unpad bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika maupun masyarakat umum dengan kekhususan tenaga kerja, anak-anak, dan wanita usia reproduksi sesuai dengan layanan yang saat ini dibuka.
Bagi sivitas akademika, RS Unpad tidak hanya memberikan pelayanan kuratif, tetapi juga pelayanan promotif dan preventif.
“Untuk sivitas akademika, kita lebih senang melakukan promosi berupa pemberian penyuluhan pendidikan kesehatan sehingga bisa tetap produktif sampai akhir hayat,” pungkas Herry
Jumlah tenaga kesehatan sendiri dinilai sudah memadai. Para tenaga kesehatan tersebut berasal dari berbagai fakultas rumpun kesehatan yang ada di Unpad. Ke depan operasional RS Unpad juga akan diisi oleh para tenaga koas dan residen yang sedang menempuh pendidikan dokter.
“Untuk sementara kita masih rumah sakit pendidikan jejaring. Tugas utama selain pelayanan ke masyarakat adalah untuk mendidik calon dokter dan dokter spesialis,” ujar Herry.
Herry mengatakan, RS Unpad bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika maupun masyarakat umum dengan kekhususan tenaga kerja, anak-anak, dan wanita usia reproduksi sesuai dengan layanan yang saat ini dibuka.
Bagi sivitas akademika, RS Unpad tidak hanya memberikan pelayanan kuratif, tetapi juga pelayanan promotif dan preventif.
“Untuk sivitas akademika, kita lebih senang melakukan promosi berupa pemberian penyuluhan pendidikan kesehatan sehingga bisa tetap produktif sampai akhir hayat,” pungkas Herry
(nnz)