Pelajar Indonesia Sabet 4 Medali di Olimpiade Ekonomi Dunia
loading...
A
A
A
Sementara itu, peraih medali perunggu IEO, Nathanael Pradipta dari SMAN 47 Jakarta, merasa bersyukur dapat mempersembahkan prestasi hingga mendapat pengalaman baru di ajang IEO.
“Jujur rasanya sangat senang bisa berkompetisi ke tingkat internasional. Semoga ini bisa memperkaya pengalaman saya dan teman-teman dalam berprestasi di waktu mendatang,” ucap Nathanael.
Baca juga: OPSI 2023 Resmi Ditutup, Ini Daftar Siswa dan Sekolah Peraih Medali Emas
Sebelum mewakili Indonesia di IEO, para siswa merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi tahun 2023 yang terlebih dahulu mengikuti seleksi dan pembinaan sebanyak tiga tahap dari Pusat Prestasi Nasional.
Selama jalannya lomba, kelima siswa didampingi oleh Tim Pembina yaitu, Dwi Wulandari dari Universitas Negeri Malang (UM) dan Taufikur Rahman dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Koordinator Pembina IEO, Dwi Wulandari, menyampaikan bahwa para siswa-siswi harus bersaing dengan 53 tim dari 52 negara di IEO 2024.
“Peserta IEO tahun ini merupakan yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ada 53 tim dari 52 negara yang berkompetisi. Dengan kondisi cuaca yang panas para siswa menjalani kompetisi dengan semangat yang tinggi dan sangat baik,” tutur Dwi Wulandari.
“Ada beberapa hal yang berbeda pada tahun ini. Untuk tahun ini ada sedikit perubahan lomba yaitu financial literacy tidak lagi dalam bentuk games tapi dalam bentuk teori dan soal-soal serta dalam bentuk praktik. Rekor kita di IEO tahun ini adalah menembus final business case untuk pertama kalinya,” tambah Dwi Wulandari.
“Jujur rasanya sangat senang bisa berkompetisi ke tingkat internasional. Semoga ini bisa memperkaya pengalaman saya dan teman-teman dalam berprestasi di waktu mendatang,” ucap Nathanael.
Baca juga: OPSI 2023 Resmi Ditutup, Ini Daftar Siswa dan Sekolah Peraih Medali Emas
Sebelum mewakili Indonesia di IEO, para siswa merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang ekonomi tahun 2023 yang terlebih dahulu mengikuti seleksi dan pembinaan sebanyak tiga tahap dari Pusat Prestasi Nasional.
Selama jalannya lomba, kelima siswa didampingi oleh Tim Pembina yaitu, Dwi Wulandari dari Universitas Negeri Malang (UM) dan Taufikur Rahman dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Koordinator Pembina IEO, Dwi Wulandari, menyampaikan bahwa para siswa-siswi harus bersaing dengan 53 tim dari 52 negara di IEO 2024.
“Peserta IEO tahun ini merupakan yang terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ada 53 tim dari 52 negara yang berkompetisi. Dengan kondisi cuaca yang panas para siswa menjalani kompetisi dengan semangat yang tinggi dan sangat baik,” tutur Dwi Wulandari.
“Ada beberapa hal yang berbeda pada tahun ini. Untuk tahun ini ada sedikit perubahan lomba yaitu financial literacy tidak lagi dalam bentuk games tapi dalam bentuk teori dan soal-soal serta dalam bentuk praktik. Rekor kita di IEO tahun ini adalah menembus final business case untuk pertama kalinya,” tambah Dwi Wulandari.
(nnz)