Cegah Klaster Baru, Ini Wejangan Risma buat Siswa SMP Saat Simulasi PTM

Selasa, 08 Desember 2020 - 11:23 WIB
loading...
Cegah Klaster Baru, Ini Wejangan Risma buat Siswa SMP Saat Simulasi PTM
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan motivasi belajar pada siswa yang menjalani simulasi belajar tatap muka. Foto/SINDOnews/Ist
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan motivasi belajar siswa yang sedang menjalani simulasi belajar tatap muka . Dirinya berharap semua siswa bisa menjaga protokol kesehatan setiap saat.

“Protokol kesehatan harus dijaga betul. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Risma ketika di SMPN 1 Surabaya, Selasa (8/12/2020). (Baca juga: 14 SMP Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka Bersama Siswa )

Risma juga melakukan video conference dengan siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Pahlawan. Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu ingin memastikan semua anak-anak sehat selama pandemi COVID-19 ini .

Dalam dua pekan ke depan, sebanyak 14 sekolah jenjang SMP Negeri dan Swasta di Surabaya menggelar simulasi sistem pembelajaran Blended Learning. Kombinasi Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui tatap muka di sekolah dan online ini dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan ideal di masa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menuturkan, simulasi ini adalah persiapan untuk sekolah tatap muka dalam masa pandemi COVID-19. Sebelum sekolah tatap muka resmi berjalan, maka diawali dahulu dengan simulasi. (Baca juga: Positif Covid-19 Pascapilkada Berpotensi Naik, PTM Harus Dipertimbangkan Ulang )

"Dengan harapan kami mendapatkan gambaran yang utuh apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi," kata Supomo.

Ia melanjutkan, ada ketentuan-ketentuan yang dibuat di dalam proses belajar mengajar tatap muka pada masa pandemi COVID-19. Yakni, pelajar harus dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah mengikuti swab dengan hasil negatif. Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru maupun seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.

"Kemudian ada persetujuan oleh orang tua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orang tua. Kemudian ada persetujuan dari komite sekolah dan selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid yang datang," ungkapnya.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, pihaknya juga melibatkan lembaga yang concern di bidang kesehatan. Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan-masukan agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran COVID-19.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4667 seconds (0.1#10.140)