Masyarakat Diminta Selektif Pilih Informasi di Tengah Pandemi Corona
loading...
A
A
A
Disamping itu, Kemal mengungkapkan masyarakat bisa diajak dan diimbau untuk tidak terlalu cepat meneruskan (mem-forward) berita atau informasi, apalagi jika belum terbukti kebenarannya. Pemerintah pun menurutnya juga bisa merangkul para tokoh masyarakat untuk menyampaikan hal ini.
“Berita atau informasi yang tidak benar akan cepat meluas dan berpengaruh kepada orang banyak. Untuk itu tokoh masyarakat juga harus dilibatkan untuk selalu muncul di tengah-tengah masyarakat melalui medsos dan media lainnya mengingatkan warganya untuk tidak mudah percaya dengan berita atau informasi yang tidak jelas sumbernya,” tutur Kemal.
Dia pun menyarankan agar para tokoh masyarakat dapat menggunakan media yang ada seperti Website komunitas atau WhatsApp Group (WAG) sebagai sarana komunikasi dengan warga.
“Web komunitas WAG dapat dijadikan sarana komunikasi bagi tokoh masyarakat dan tokoh bangsa dengan warga masyarakat untuk mengkaji kebenaran berita atau informasi yang diperoleh serta mempersiapkan tindakan antisipasinya,” tuturnya.
Menurut Kemal, pemerintah juga bisa melakukan berbagai upaya lain untuk menangkal sebaran informasi provokatif di masyarakat khususnya yang melalui dunia digital dengan melakukan patroli siber.
Secara teknologi, kata dia, pemerintah melalui aparat penegak hukum bisa melakukan patroli siber untuk menindak konten-konten berita yang menghasut seperti berita hoaks dan provokasi.
“Sehingga dapat mengurangi kemungkinan terdampaknya masyarakat oleh berita-berita tersebut. Tidak lupa aparat bisa melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang menyebarkan hasutan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah bersikap dan bertindak sungguh-sungguh terhadap berita atau informasi seperti itu dan menindak secara tegas pelakuknya,” ujarnya.
Kemal juga mengajak masyarakat dan juga para tokoh agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang muncul terkait Covid-19. Dia juga meminta seluruh warg bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama bekerja sama menangkal virus Corona dengan mengikuti anjuran pemerintah mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini.
Lihat Juga: Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Paling Besar Dialami Generasi Muda
“Berita atau informasi yang tidak benar akan cepat meluas dan berpengaruh kepada orang banyak. Untuk itu tokoh masyarakat juga harus dilibatkan untuk selalu muncul di tengah-tengah masyarakat melalui medsos dan media lainnya mengingatkan warganya untuk tidak mudah percaya dengan berita atau informasi yang tidak jelas sumbernya,” tutur Kemal.
Dia pun menyarankan agar para tokoh masyarakat dapat menggunakan media yang ada seperti Website komunitas atau WhatsApp Group (WAG) sebagai sarana komunikasi dengan warga.
“Web komunitas WAG dapat dijadikan sarana komunikasi bagi tokoh masyarakat dan tokoh bangsa dengan warga masyarakat untuk mengkaji kebenaran berita atau informasi yang diperoleh serta mempersiapkan tindakan antisipasinya,” tuturnya.
Menurut Kemal, pemerintah juga bisa melakukan berbagai upaya lain untuk menangkal sebaran informasi provokatif di masyarakat khususnya yang melalui dunia digital dengan melakukan patroli siber.
Secara teknologi, kata dia, pemerintah melalui aparat penegak hukum bisa melakukan patroli siber untuk menindak konten-konten berita yang menghasut seperti berita hoaks dan provokasi.
“Sehingga dapat mengurangi kemungkinan terdampaknya masyarakat oleh berita-berita tersebut. Tidak lupa aparat bisa melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang menyebarkan hasutan dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah bersikap dan bertindak sungguh-sungguh terhadap berita atau informasi seperti itu dan menindak secara tegas pelakuknya,” ujarnya.
Kemal juga mengajak masyarakat dan juga para tokoh agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang muncul terkait Covid-19. Dia juga meminta seluruh warg bersama-sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama bekerja sama menangkal virus Corona dengan mengikuti anjuran pemerintah mematuhi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini.
Lihat Juga: Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Paling Besar Dialami Generasi Muda
(dam)