Tampung Keluhan Belajar Daring, DPR: Orang Tua Butuh Modul Mas Menteri?

Jum'at, 15 Januari 2021 - 21:07 WIB
loading...
Tampung Keluhan Belajar...
Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah. Foto/ SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Komisi X DPR mendesak pemerintah pusat menyiapkan modul untuk memudahkan para orang tua dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam jaringan (online) anak-anaknya selama pandemi Covid-19 .

Anggota Komisi X DPR, Ledia Hanifa Amaliah menuturkan, meski Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang terbit akhir 2020 lalu menyebutkan kemungkinan KBM tatap muka dimulai pada semester genap 2021, namun kenyataannya masih lebih banyak wilayah yang memutuskan menunda KBM tatap muka mengingat pandemi Covid-19 masih mengganas.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kata Ledia, hanya 14 provinsi siap menggelar KBM tatap muka pada semester genap 2021 yang dimulai Januari ini, itu pun tidak melingkupi keseluruhan daerah di setiap provinsi.

Ledia mencontohkan, meski Provinsi Jawa Barat siap menggelar KBM tatap muka, namun hanya sekitar 35 persen sekolah di Jabar yang berasal dari 12 kabupaten/kota yang menyatakan siap menggelar KBM tatap muka. Selebihnya atau 15 kabupaten/kota tetap memilih melaksanakan KBM online.

"Ini berarti mayoritas siswa, guru, dan orang tua kembali harus menjalani dan berkreasi dengan pola pembelajaran jarak jauh," ujar Ledia, Jumat (15/1/2021).

Ledia pun mengungkapkan banyaknya keluhan dari orang tua siswa terkait pelaksanaan KBM online. Menurutnya, mayoritas orang tua siswa mengaku gagap saat mendampingi anaknya melaksanakan KBM online, selain juga dihadapkan pada persoalan keterbatasan gawai, sinyal, dan kuota.

"Keluhan orang tua ini banyak disampaikan kepada saya melalui pesan singkat, akun media sosial, tanya jawab webinar maupun saat kunjungan langsung ke dapil (daerah pemilihan)," ungkapnya.

Ledia menilai, kegagapan orang tua siswa itu dapat dimengerti mengingat mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan maupun keterampilan mendidik sebagaimana para guru. Oleh karenanya, pemerintah pun perlu memberikan dukungan khusus bagi para orang tua dalam mendampingi anaknya melaksanakan KBM online.

Ledia menyadari bahwa kondisi KBM saat ini tidak ideal dan memiliki banyak tantangan. Namun, dia menekankan, semua itu harus dihadapi bersama satu demi satu dan dikreasikan, agar tetap bisa memberikan hasil yang optimal bagi pendidikan anak.

"Pendidikan jarak jauh atau belajar dari rumah ini sudah hampir genap kita alami selama satu tahun. Apresiasi saya kepada Mas Mendikbud beserta jajarannya yang sudah berupaya meminimalisir hambatan dan tantangan terkait persoalan teknis, prasarana, dan sarana pendidikan di masa pandemi," katanya.

"Tapi perjalanan masih panjang. Kita belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir dan sekolah bisa benar-benar siap melakukan pembelajaran tatap muka. Karenanya, support pada orang tua kini harus dipikirkan secara lebih detil dan strategis," sambung Ledia menegaskan.

Sekretaris Fraksi PKS ini berharap, Kemendikbud bisa lebih menguatkan dukungan program KBM online kepada para orang tua siswa dengan menyiapkan panduan maupun modul KBM online.

"Selama ini, kita mengetahui ada cukup banyak panduan dan modul bagi para guru dan pendidik, namun bagi orangtua memang belum banyak. Padahal, sesungguhnya sejak dulu pun kegiatan belajar dari rumah seperti yang dilakoni para pemilih homeschooling bagi anaknya cukup banyak, namun mereka pun berusaha sendiri atau berjejaring dengan para orang tua lain untuk bisa mendapatkan dukungan panduan serta sarana prasarana bagi kegiatan belajar mengajar di rumah," papar Ledia.

Oleh karenanya, penguatan program KBM online bagi para orang tua siswa bisa menjadi satu langkah strategis untuk mendorong keberhasilan kegiatan KBM online selama pandemi COVID-19 sekaligus sebagai bahan dukungan bagi para orang tua siswa yang telah atau akan memilih kegiatan homeschooling bagi putra-putrinya.

Anggota legislatif dari dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi ini mengingatkan bahwa homeschooling diakui secara resmi dalam legalitas aturan perundang-undangan, baik lewat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 maupun Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 129 Tahun 2014 tentang Sekolah Rumah.

"Tapi, sampai saat ini homeschooling memang belum menjadi fokus perhatian bagi Kemendikbud. Maka, adanya situasi yang memaksa jutaan siswa terlibat dalam "homeschooling" (KBM online) bisa menjadi langkah baru agar Kemendikbud bisa menyiapkan berbagai perangkat untuk membantu orang tua mendampingi anak belajar selama pandemi dan menjadi pedoman jangka panjang bagi pelaku homeschooling," tandasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Prabowo Teken Perpres...
Prabowo Teken Perpres Tukin Dosen, DPR Desak Pencairan Segera
Revisi UU Sisdiknas,...
Revisi UU Sisdiknas, Wakil Ketua Komisi X: Pemerintah Pusat Akan Ambil Alih Tata Kelola Guru
KIP Kuliah dan 4 Beasiswa...
KIP Kuliah dan 4 Beasiswa Kena Efisiensi, Mahasiswa Tidak Mampu Terancam
Libur Sebulan Penuh...
Libur Sebulan Penuh selama Ramadan Batal, Ini Respons Komisi X DPR
Kasus Guru Supriyani,...
Kasus Guru Supriyani, DPR Dukung Usulan Pembentukan UU Perlindungan Guru
Abdul Muti: DPR Manggil...
Abdul Mu'ti: DPR Manggil Bukan Mau Mengadili Menteri Pendidikan
Unggul di Pendidikan...
Unggul di Pendidikan Jarak Jauh, UT Raih Akreditasi Internasional dari AAOU
Dua Pelajar Tewas Diduga...
Dua Pelajar Tewas Diduga Akibat Kekerasan, Ketua Komisi X DPR: Usut Tuntas
Komisi X DPR Sahkan...
Komisi X DPR Sahkan Anggaran Perpusnas 2025 Rp721 Miliar
Rekomendasi
Ini Alasan Arya Saloka...
Ini Alasan Arya Saloka Gugat Cerai Putri Anne, Pertengkaran Jadi Penyebab
IHSG Parkir di Zona...
IHSG Parkir di Zona Merah, Dibebani Kinerja Sektor Keuangan
Tur Asia Tenggara, Xi...
Tur Asia Tenggara, Xi Jinping Desak Vietnam Lawan Intimidasi Tarif Trump
Dokter Kandungan yang...
Dokter Kandungan yang Lecehkan Pasien di Garut Pernah Ditonjok Suami Pasien
Hotma Sitompul Sempat...
Hotma Sitompul Sempat Dirawat di Malaysia Sebelum Meninggal Dunia
Muncul Pertama usai...
Muncul Pertama usai Lengser, Biden Kecam Kebijakan Trump
Berita Terkini
FK Unair Hadirkan 2...
FK Unair Hadirkan 2 Ahli dari China Medical University untuk Program Adjunct Professor
2 jam yang lalu
Baru, Beasiswa LPDP...
Baru, Beasiswa LPDP 2025 Ada Try Out untuk Tes Seleksi Bakat Skolastik, Cek Infonya!
10 jam yang lalu
Ijasah atau Ijazah,...
Ijasah atau Ijazah, Mana Penulisan yang Benar?
10 jam yang lalu
Jejak Pendidikan Pangeran...
Jejak Pendidikan Pangeran Mohammad bin Salman, Putra Mahkota dan Arsitek Visi 2030 Arab Saudi
11 jam yang lalu
Ini Arti Sangkil dan...
Ini Arti Sangkil dan Mangkus, Kata yang Jarang Dipakai dan Diketahui Orang
12 jam yang lalu
Kabar Gembira, Dosen...
Kabar Gembira, Dosen di 29 PTN BLU Ini akan Terima Tukin Mulai 2025
1 hari yang lalu
Infografis
33 Orang Tewas saat...
33 Orang Tewas saat Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved