Fakultas Kedokteran UI Terlibat Uji Klinis Terapi Covid-19

Jum'at, 26 Februari 2021 - 17:43 WIB
loading...
Fakultas Kedokteran...
The Randomised Evaluation of Covid-19 Therapy atau yang disebut studi Recovery, sebuah uji klinis terbesar di dunia untuk mengevaluasi pengobatan Covid-19 akan segera dilaksanakan di Indonesia. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Uji acak evaluasi terapi Covid-19 (The Randomised Evaluation of Covid-19 Therapy) atau yang disebut studi Recovery, sebuah uji klinis terbesar di dunia untuk mengevaluasi pengobatan Covid-19 akan segera dilaksanakan di Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ikut terlibat dalam studi ini.

Dr dr Erni Juwita Nelwan selaku peneliti utama yang juga mengepalai studi Recovery di Indonesia mengatakan, studi yang dilaksanakan di Inggris sebelumnya itu telah membantu Indonesia untuk merencanakan sumber dayanya lebih efektif.

“Misalnya, klorokuin/hidroksiklorokuin tidak lagi direkomendasikan untuk mengobati Covid-19 dan obat Deksametason telah masuk dalam rekomendasi pengobatan COVID-19 di RS di Indonesia,” katanya, Kamis 25 Februari 2021.



Studi Recovery pertama kali dilaksanakan di Inggris pada Maret 2020 untuk mengevaluasi pengobatan mana yang paling efektif untuk melawan Covid-19. Studi ini telah memberikan rekomendasi yang sudah mengubah perawatan klinis, termasuk temuan bahwa steroid dengan harga terjangkau, Deksametason, dan pengobatan anti-inflamasi, tocilizumab, secara signifikan mengurangi risiko kematian ketika diberikan kepada pasien rawat inap dengan Covid-19 berat.

Rekomendasi ini kemudian digunakan pada praktik klinis di seluruh dunia untuk membantu menyelamatkan nyawa pasien dan memprioritaskan sumber daya perawatan kesehatan.



Pelaksanaan studi Recovery di Indonesia merupakan salah satu hasil dari kemitraan yang sudah terjalin lama antara FKUI dan Oxford University, serta dukungan dari berbagai mitra penelitian dan rumah sakit di Indonesia. Universities of Indonesia and Oxford Clinical Research Laboratory (IOCRL), sebuah fasilitas pendukung uji klinik bersama di Jakarta yang juga merupakan hasil dari kemitraan dua lembaga tersebut, akan membantu proses pelaksanaan dan koordinasi studi ini di Indonesia.

Sementara itu, rumah sakit pertama yang bergabung dengan studi Recovery di Indonesia adalah Rumah Sakit (RS) Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta, RS Martha Friska Medan, dan RS Hasan Sadikin Bandung serta beberapa rumah sakit lainnya akan segera bergabung.

Di Indonesia, studi akan diawali dengan mengevaluasi penggunaan Aspirin dan Kolkisin, karena obat ini sudah tersedia dan terjangkau, namun seperti pelaksanaan studi Recovery di Inggris, uji coba ini bersifat adaptif dan obat baru akan ditambahkan seiring waktu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2358 seconds (0.1#10.140)