Cerita Izza yang Lolos di 10 Universitas Ternama Dalam dan Luar Negeri
loading...
A
A
A
Setelah mengikuti strong test, Sekolah Cikal pun memberikan pendampingan lanjutan dengan memberikan rekomendasi program studi melalui konselor. Bagi Izza, pendampingan seperti ini membantu dirinya untuk mempersiapkan diri untuk pendaftaran di universitas luar negeri.
“Pendampingan Sekolah Cikal dalam memberikan rekomendasi program membantuku agar bisa mempunyai kualifikasi tepat untuk kuliah di luar negeri. Kebetulan rekomendasi program studi dari Sekolah Cikal menjadi program studi yang aku harus jalani untuk bisa masuk dan menjadi konsiderasi bagi kuliah dalam program biomedicine,” tuturnya.
3. Komunikasi Berkala dengan Konselor
Dalam proses persiapan Izza, konselor Cikal dalam hal ini secara berkala mendampingi dan menanyakan persiapannya secara berkala.
“Selain dari itu, konselor selalu aktif dalam menanyakan progress dan aku selalu menjumpai konselor untuk menanyakan pilihan kuliah serta prioritas kuliah. Setelah aku sudah mendaftarkan diri ke semua kampus yang aku inginkan, aku mengalami kesulitan dalam memilih prioritas kampus. Kampus yang mana yang aku ingin sekali masuk menjadi suatu pertanyaan besar. Dengan bantuan konselor, aku membuat daftar dan dapat berdiskusi bersamanya untuk mendapatkan kesimpulan yang baik dan sesuai.” cerita Izza.
4. Bergabung di Komunitas Beasiswa dan Informasi Universitas
Dalam persiapannya, ia juga bergabung dalam komunitas atau agen beasiswa yang memberikan informasi mengenai referensi universitas terbaik di luar negeri.
“Aku bergabung dengan sebuah agen yang dapat membantu aku dalam menemukan beasiswa di luar negeri. Dari situ, aku mendapatkan banyak info tentang kuliah. Namun, tetap proses aplikasi dan admisi adalah sesuatu yang aku kerjakan sendiri. Aku mendaftarkan diri ke 14 kampus (termasuk yang di Indonesia) dan sampai sekarang, aku masih menunggu beberapa kabar dari beberapa negara. Namun, buat yang sudah saya terima, kurang lebih aku harus menunggu 1 sampai 5 bulan untuk mendapat kabar,” pungkasnya.
“Pendampingan Sekolah Cikal dalam memberikan rekomendasi program membantuku agar bisa mempunyai kualifikasi tepat untuk kuliah di luar negeri. Kebetulan rekomendasi program studi dari Sekolah Cikal menjadi program studi yang aku harus jalani untuk bisa masuk dan menjadi konsiderasi bagi kuliah dalam program biomedicine,” tuturnya.
3. Komunikasi Berkala dengan Konselor
Dalam proses persiapan Izza, konselor Cikal dalam hal ini secara berkala mendampingi dan menanyakan persiapannya secara berkala.
“Selain dari itu, konselor selalu aktif dalam menanyakan progress dan aku selalu menjumpai konselor untuk menanyakan pilihan kuliah serta prioritas kuliah. Setelah aku sudah mendaftarkan diri ke semua kampus yang aku inginkan, aku mengalami kesulitan dalam memilih prioritas kampus. Kampus yang mana yang aku ingin sekali masuk menjadi suatu pertanyaan besar. Dengan bantuan konselor, aku membuat daftar dan dapat berdiskusi bersamanya untuk mendapatkan kesimpulan yang baik dan sesuai.” cerita Izza.
4. Bergabung di Komunitas Beasiswa dan Informasi Universitas
Dalam persiapannya, ia juga bergabung dalam komunitas atau agen beasiswa yang memberikan informasi mengenai referensi universitas terbaik di luar negeri.
“Aku bergabung dengan sebuah agen yang dapat membantu aku dalam menemukan beasiswa di luar negeri. Dari situ, aku mendapatkan banyak info tentang kuliah. Namun, tetap proses aplikasi dan admisi adalah sesuatu yang aku kerjakan sendiri. Aku mendaftarkan diri ke 14 kampus (termasuk yang di Indonesia) dan sampai sekarang, aku masih menunggu beberapa kabar dari beberapa negara. Namun, buat yang sudah saya terima, kurang lebih aku harus menunggu 1 sampai 5 bulan untuk mendapat kabar,” pungkasnya.
(nz)