Ini Cara Meningkatkan Soft Skill Anak untuk Mendukung Masa Depannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di era digital yang sudah sangat maju, pendidikan akademis bukanlah satu-satunya modal utama seorang anak untuk menggapai cita-citanya.
Ada banyak keterampilan atau soft skill yang harus dikuasai anak di masa depan agar dapat bersaing dengan anak-anak lainnya.
Apa sajakah soft skill tersebut dan bagaimana cara menumbuhkannya pada anak?
1. Kemampuan berpikir: Kognitif dan Metakognitif
Tujuan dari kemampuan ini adalah agar anak mampu menciptakan ide baru dan belajar seumur hidup (long life learning). Orang tua bisa melatihnya dengan cara sering mengajak anak berkomunikasi atau berdiskusi sejak dini.
Dari diskusi ini anak akan belajar untuk menyampaikan pendapatnya. Misalnya ketika anak masih berusia 2 tahun dan akan makan siang. Anda bisa melibatkan anak dalam memilih jenis lauk pauk yang akan dimakannya.
Meski saat itu mungkin buah hati anda belum mengerti jenis makanan dan nutrisi dari makanan yang di hadapannya, tapi cara sederhana ini bisa melebihi kemampuannya dalam berbicara.
Cara lainnya bisa dengan menjelajahi minat anak dan mengeksplorasi kreativitasnya sambil menggunting kertas. Tantangan yang harus dihadapi orang tua biasanya ketidaksabaran.
Ada banyak keterampilan atau soft skill yang harus dikuasai anak di masa depan agar dapat bersaing dengan anak-anak lainnya.
Apa sajakah soft skill tersebut dan bagaimana cara menumbuhkannya pada anak?
1. Kemampuan berpikir: Kognitif dan Metakognitif
Tujuan dari kemampuan ini adalah agar anak mampu menciptakan ide baru dan belajar seumur hidup (long life learning). Orang tua bisa melatihnya dengan cara sering mengajak anak berkomunikasi atau berdiskusi sejak dini.
Dari diskusi ini anak akan belajar untuk menyampaikan pendapatnya. Misalnya ketika anak masih berusia 2 tahun dan akan makan siang. Anda bisa melibatkan anak dalam memilih jenis lauk pauk yang akan dimakannya.
Meski saat itu mungkin buah hati anda belum mengerti jenis makanan dan nutrisi dari makanan yang di hadapannya, tapi cara sederhana ini bisa melebihi kemampuannya dalam berbicara.
Cara lainnya bisa dengan menjelajahi minat anak dan mengeksplorasi kreativitasnya sambil menggunting kertas. Tantangan yang harus dihadapi orang tua biasanya ketidaksabaran.