Ini Cara Meningkatkan Soft Skill Anak untuk Mendukung Masa Depannya
loading...
A
A
A
Orang tua kerap tidak sabar menunggu anak menyelesaikan pekerjaanya. Padahal latihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemandirian anak dalam menyelesaikan masalah di masa depan.
2. Kemampuan sosial dan emosional
Tujuannya adalah agar anak memahami diri sendiri dan orang lain, mampu bekerja sama dengan orang disekitarnya, mampu mengontrol diri dan berkomunikasi dengan baik.
Apa pun yang sedang dirasakan anak, entah itu jengkel, marah, takut, atau bahagia, dorong ia untuk mengkomunikasikan perasaan dengan cara yang baik. Setelah itu, lakukan bagian anda dengan memberikan validasi atas perasaanya.
Menurut psikolog Ibu Saskhya Aulia Prima, M.Psi. Mengatakan bahwa ketika anak sedang mengungkapkan perasaanya, orang tua jangan sekali-kali memotong. Dari situ anak akan belajar bahwa tidak apa apa mengungkapkan perasaan jika dilakukan dengan baik.
Selain itu, libatkan anak dalam kegiatan yang membutuhkan kerjasama dengan temannya. Misalnya, saat membereskan mainan bersama dengan kakaknya, atau bermain daring bersama dengan temannya.
Dalam hal emosional, khususnya, orang tua harus benar-benar menjadi panutan bagi anak. Ketika anda marah, marahlah sewajarnya dengan bahasa yang sopan.
3. Kemampuan praktikal dan fisik
Kemampuan soft skill ini bertujuan agar anak mampu menggunakan atau mengoperasikan alat digital serta memanipulasi materi yang dimiliki untuk mencapai hasil tertentu.
Cara mengajarinya adalah dengan meminta anak memakai bajunya sendiri atau mengambil air minumnya sendiri dari dispenser. Anda juga bisa mengajak anak senam bersama menggunakan musik ceria. Ajari ia menghafal 1-2 gerakan yang mudah.
2. Kemampuan sosial dan emosional
Tujuannya adalah agar anak memahami diri sendiri dan orang lain, mampu bekerja sama dengan orang disekitarnya, mampu mengontrol diri dan berkomunikasi dengan baik.
Apa pun yang sedang dirasakan anak, entah itu jengkel, marah, takut, atau bahagia, dorong ia untuk mengkomunikasikan perasaan dengan cara yang baik. Setelah itu, lakukan bagian anda dengan memberikan validasi atas perasaanya.
Menurut psikolog Ibu Saskhya Aulia Prima, M.Psi. Mengatakan bahwa ketika anak sedang mengungkapkan perasaanya, orang tua jangan sekali-kali memotong. Dari situ anak akan belajar bahwa tidak apa apa mengungkapkan perasaan jika dilakukan dengan baik.
Selain itu, libatkan anak dalam kegiatan yang membutuhkan kerjasama dengan temannya. Misalnya, saat membereskan mainan bersama dengan kakaknya, atau bermain daring bersama dengan temannya.
Dalam hal emosional, khususnya, orang tua harus benar-benar menjadi panutan bagi anak. Ketika anda marah, marahlah sewajarnya dengan bahasa yang sopan.
3. Kemampuan praktikal dan fisik
Kemampuan soft skill ini bertujuan agar anak mampu menggunakan atau mengoperasikan alat digital serta memanipulasi materi yang dimiliki untuk mencapai hasil tertentu.
Cara mengajarinya adalah dengan meminta anak memakai bajunya sendiri atau mengambil air minumnya sendiri dari dispenser. Anda juga bisa mengajak anak senam bersama menggunakan musik ceria. Ajari ia menghafal 1-2 gerakan yang mudah.