Cerita Alin, Mahasiswa Unair yang Alami Culture Shock Saat Ikut IISMA ke Korsel

Sabtu, 02 Juli 2022 - 18:58 WIB
loading...
A A A
Baca juga: Unnes Sediakan Asrama untuk Maba, Fasilitas Kamar Lengkap hingga Wi-Fi Gratis

Selain itu, Alin juga memegang prinsip layaknya peribahasa Malu Bertanya Sesat di Jalan. Cara untuk tetap survive di luar negeri adalah dengan tidak malu bertanya dan meminta bantuan. “Baik kepada warga lokal maupun terhadap teman-teman IISMA yang lain,” jelasnya.

Korea Selatan juga merupakan negara dengan persentase pemeluk atheisme melebihi persentase pemeluk kepercayaan agama. Hal itu menyebabkan nuansa dan kegiatan keagamaan tidak seberapa terasa di Korea Selatan. Perbedaan yang paling terasa dibandingkan Indonesia mungkin terletak pada ketidak-familier-an warga Korea Selatan dengan Islam.

“Meskipun begitu, tetap ada penganut-penganut agama di Korsel, agama dengan penganut terbesar merupakan penganut agama Nasrani dan Buddha,” ungkapnya

Pengalaman Kuliah di Korea University

Di Korea University, terdapat satu organisasi mahasiswa yang bertujuan untuk membantu mahasiswa asing untuk beradaptasi dan mendapatkan koneksi di Korea, yaitu KUBA (Korea University Buddy Assistant). KUBA sering mengadakan kegiatan seperti cultural exchange, field day, hingga pentas seni.

“Aku juga mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut di samping kuliah. Tidak hanya untuk melepas penat, tetapi juga untuk menambah relasi,” imbuhnya.
(nnz)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2391 seconds (0.1#10.140)